R. Faisal Hilmi dalam proyek akhirnya di Institut Teknologi Bandung pada 2017, melakukan valuasi saham PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. dengan tujuan menilai prospek industri agribisnis, khususnya sektor perunggasan di Indonesia yang terus berkembang. Penelitian ini menggunakan model valuasi absolut (FCFF) dan relatif (PER dan EV/EBITDA) untuk menentukan apakah saham CPIN undervalued atau overvalued. Hasilnya menunjukkan bahwa berdasarkan model FCFF, saham CPIN dinilai wajar oleh pasar, sementara model valuasi relatif memberikan sinyal positif untuk membeli saham CPIN karena dianggap menarik dibandingkan perusahaan sejenis. Penulis menyimpulkan bahwa industri perunggasan memiliki potensi investasi yang baik, terutama didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat kelas menengah Indonesia.