Berdasarkan serangkaian wawancara, penerapan Project Production Management (PPM) di perusahaan EPC dimulai sejak 7 tahun lalu dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan mengatasi keterlambatan serta kerugian proyek. Pihak yang terlibat bervariasi tergantung proyek, namun umumnya meliputi tim proyek, owner, dan terkadang subkontraktor. Implementasi PPM berfokus pada pengubahan mindset, process design yang akurat, dan penggunaan software seperti SPS untuk monitoring dan perencanaan. Tantangan utama meliputi resistensi perubahan, data yang dinamis, dan kesulitan dalam mengukur keberhasilan secara kuantitatif. Hasil yang diharapkan adalah peningkatan produktivitas, forecast yang lebih akurat, dan mitigasi risiko keterlambatan serta biaya. Meski menghadapi tantangan seperti kesalahan input data dan perlunya adaptasi alur kerja, PPM dianggap sebagai solusi untuk meningkatkan prediktabilitas dan visibilitas proyek, serta mendorong kolaborasi dan komunikasi yang lebih baik.