Berdasarkan perhitungan resource assessment, potensi daya di Gedongsongo diperkirakan sebesar 12,2 MW (P10), 20,2 MW (P50), dan 31,9 MW (P90), sementara di Margotopo 5 MW (P10), 11,3 MW (P50), dan 20,6 MW (P90). Pemodelan PLTP hanya dilakukan untuk Gedongsongo dengan dua skenario: single flash 20 MW dan flash binary 22,6 MW (20 MW flash + 2,6 MW binary). Meskipun PLTP flash binary menunjukkan efisiensi termal yang lebih baik dan biaya capex per MW lebih rendah, kajian keekonomian menunjukkan bahwa kedua skenario PLTP tidak memenuhi kriteria kelayakan dengan tarif listrik yang ditetapkan. Oleh karena itu, disarankan untuk melakukan pengeboran eksplorasi untuk data kapasitas sumur yang lebih akurat, dan mempertimbangkan pemanfaatan panas bumi secara langsung (direct use) untuk mendukung industri pengolahan kopi dan teh di sekitar Gunung Ungaran.