Berdasarkan analisis potensi sumber daya geotermal di WKP Gunung Ungaran, area Gedongsongo memiliki potensi daya kumulatif (P10, P50, P90) sebesar 12,2 MW, 20,2 MW, dan 31,9 MW, sementara Margotopo sebesar 5 MW, 11,3 MW, dan 20,6 MW. Pemodelan PLTP difokuskan di Gedongsongo dengan dua skenario: PLTP Single Flash 20 MW dan PLTP Flash Binary 22,6 MW (20 MW Flash + 2,6 MW Binary). Hasil perhitungan menunjukkan PLTP Single Flash memiliki efisiensi thermal netto 8,2% dengan *specific steam consumption* (SSC) 2,68 kg/MW, sedangkan PLTP Flash Binary (menggunakan fluida kerja n-Pentane) menghasilkan daya netto 2,64 MW dengan thermal efficiency 14%. Dari segi keekonomian, dengan tarif listrik 9,41 cent USD/kWh, PLTP Single Flash menghasilkan NPV 36,33 juta USD, IRR 4,54%, dan *payback period* 27 tahun, sementara PLTP Flash Binary menghasilkan NPV 33 juta USD, IRR 3,96%, dan *payback period* 26 tahun. Analisis sensitivitas harga menunjukkan peningkatan tarif listrik signifikan meningkatkan kelayakan proyek. Capex didominasi biaya pengeboran, dan defisit kas awal terjadi pada tahap eksplorasi.