Penelitian ini memodifikasi model kompartemen SISD dengan memasukkan pengaruh polusi udara PM2.5 pada laju infeksi, menunjukkan bahwa pada data jangka pendek di Jakarta, peningkatan PM2.5 berkorelasi dengan peningkatan laju infeksi. Namun, model mengalami kesulitan dalam memprediksi puncak infeksi pada data jangka panjang yang bersifat musiman. Penelitian ini memiliki keterbatasan karena asumsi korelasi positif antara pneumonia dan polusi (yang tidak selalu terbukti), hanya mempertimbangkan PM2.5, dan ketergantungan model pada nilai PM2.5. Disarankan untuk memperkaya model dengan faktor polutan lain, iklim, kriteria seleksi model yang lebih kuat, metode optimisasi yang lebih baik, data yang lebih kompleks, serta mempertimbangkan heterogenitas populasi untuk meningkatkan akurasi prediksi.