Film transparan konduktif (TCF) merupakan komponen penting dalam perangkat optoelektronik dan fotovoltaik karena transparansi dan konduktivitasnya yang baik. Indium tin oxide (ITO) dan fluorine doped tin oxide (FTO) banyak digunakan sebagai elektroda transparan, tetapi memiliki keterbatasan seperti kelangkaan bahan baku dan kerentanan terhadap cacat. Grafena menjadi kandidat pengganti yang menjanjikan karena fleksibilitas mekanik dan sifat optoelektroniknya yang baik, meskipun biaya produksinya masih tinggi. Sintesis grafena dapat dilakukan dengan metode top-down (seperti reduksi graphene oxide/RGO) dan bottom-up (seperti chemical vapor deposition/CVD). Reduksi oksida grafena (GO) menjadi RGO dapat dilakukan secara kimiawi maupun termal, dengan reduksi kimia menggunakan agen pereduksi seperti asam askorbat. Karakterisasi TCF meliputi Fourier-transform infrared spectroscopy (FTIR) untuk identifikasi gugus fungsi, ultraviolet-visible spectroscopy (UV-Vis) untuk mengukur transmitansi, scanning electron microscopy (SEM) untuk melihat morfologi, dan pengukuran hambatan permukaan untuk menentukan konduktivitas listrik.