Wacana pembangunan global kini bergeser dari sekadar pertumbuhan ekonomi menuju paradigma komprehensif yang mencakup pemerataan sosial, kelestarian lingkungan, dan peningkatan kapasitas manusia, menjadikan pengetahuan dan inovasi teknologi sebagai modal strategis. Universitas, sebagai aktor kunci, dituntut untuk meningkatkan dampak sosialnya melalui riset berdampak dan keterlibatan masyarakat. Di Indonesia, Kemendikbudristek merespon tuntutan ini dengan program "Kampus Berdampak 2025". Agama, dengan landasan etika dan moralnya, berpotensi menjadi modal penting dalam pembangunan berkelanjutan, meskipun hubungan antara agama dan sains seringkali dinarasikan dalam konflik. Tesis ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran agama sebagai modal dalam pengembangan riset berdampak, khususnya sebagai panduan etis, serta menawarkan konsep modal agama yang baru. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat akademis dan praktis bagi perguruan tinggi, lembaga keagamaan, dan pemangku kebijakan dalam mengembangkan pendidikan keagamaan yang konstruktif terhadap pembangunan dan riset ilmiah.