Teks tersebut membahas hasil penelitian mengenai tingkat resiliensi rumah tangga terhadap bencana banjir di Kecamatan Baleendah, yang diukur melalui enam komponen: infrastruktur, sosial, ekonomi, kelembagaan, lingkungan, dan kesiapsiagaan. Penelitian ini juga mengukur peran pemerintah dan masyarakat dalam mewujudkan resiliensi tersebut, serta merumuskan rekomendasi untuk peningkatan di masa depan.
**Berikut adalah ringkasan poin-poin penting dari teks tersebut:**
* **Tingkat Resiliensi Secara Umum:** Tingkat resiliensi rumah tangga di Baleendah secara keseluruhan masih rendah.
* **Komponen Resiliensi:**
* **Infrastruktur:** Kurang memadai (drainase, jalan), perbaikan tidak rutin, sistem mitigasi minim, dan bangunan rumah bertingkat terbatas.
* **Sosial:** Modal sosial (hubungan baik, gotong royong) kuat, tetapi kelompok sigap bencana formal dan sistem pengelolaan dana kolektif masih terbatas.
* **Ekonomi:** Penghasilan terbatas, tabungan dan aset tidak cukup untuk kondisi darurat, sistem bantuan ekonomi kurang efektif dan merata.
* **Kelembagaan:** Pemahaman kebijakan mitigasi terbatas, respons pemerintah kurang optimal, sosialisasi kurang merata, dan bantuan dari swasta minim.
* **Lingkungan:** Pemahaman tentang area resapan air rendah, partisipasi penghijauan minim, dan kondisi lingkungan kurang mendukung.
* **Kesiapsiagaan:** Rencana darurat, penyimpanan dokumen penting, dan pelatihan penanganan banjir masih sangat kurang.
* **Peran Pemerintah dan Masyarakat:**
* **Peran Pemerintah:** Belum optimal dalam hal penanganan banjir. Hal ini terjadi karena kurangnya SOP yang jelas, minimnya sosialisasi dan koordinasi di lapangan.
* **Peran Masyarakat:** Inisiatif masyarakat dalam bentuk sistem siaga mandiri sudah ada, tetapi keberlanjutannya kurang karena tidak didukung kelembagaan formal dan SOP yang terstruktur.
* **Rekomendasi:** Diperlukan upaya terintegrasi dan berkelanjutan di semua aspek untuk meningkatkan resiliensi, yang mencakup peningkatan infrastruktur, penguatan modal sosial dan ekonomi, peningkatan kelembagaan dan kesiapsiagaan, serta pengelolaan lingkungan yang lebih baik.
* **Edukasi dan Sosialisasi:** Peningkatan kesadaran masyarakat tentang risiko banjir dan langkah-langkah mitigasi.
* **Peningkatan Partisipasi:** Melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program mitigasi.
* **Komunikasi yang Efektif:** Penyampaian informasi yang jelas dan tepat waktu tentang risiko banjir dan langkah-langkah yang harus diambil.
* **Peningkatan Sumber Daya:** Memperkuat sumber daya manusia, anggaran, dan teknologi untuk pengelolaan risiko bencana yang lebih baik.
* **Tantangan:** Teks ini juga membahas tantangan-tantangan yang ada seperti kurangnya kesadaran masyarakat mengenai risiko banjir, peran masyarakat yang masih rendah dalam perencanaan dan pelaksanaan program mitigasi dan komunikasi yang tidak efektif antara pemerintah dan masyarakat.
Secara keseluruhan, teks ini menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun resiliensi terhadap banjir di Kecamatan Baleendah, serta perlunya peningkatan di berbagai aspek untuk mencapai tujuan tersebut.