Penelitian ini menganalisis hubungan antara peringkat ESG (Environmental, Social, and Governance) dengan peringkat kredit perusahaan di negara berkembang ASEAN (Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand) dari tahun 2016-2024. Menggunakan regresi ordered probit pada data dari 45 perusahaan publik, penelitian menemukan bahwa peringkat ESG secara keseluruhan memiliki hubungan positif dengan peringkat kredit. Demikian pula, pilar lingkungan dan sosial juga berkorelasi positif dengan peringkat kredit. Artinya, perusahaan dengan kinerja ESG, khususnya di bidang lingkungan dan sosial, yang lebih baik cenderung memiliki peringkat kredit yang lebih tinggi.
Namun, pilar tata kelola perusahaan tidak menunjukkan hubungan signifikan secara statistik dengan peringkat kredit. Hasil ini selaras dengan penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa inisiatif ESG dapat meningkatkan peringkat kredit di pasar negara berkembang. Penelitian ini memberikan implikasi teoritis dan praktis, memperluas literatur ESG dengan bukti dari pasar berkembang dan menekankan pentingnya ESG, khususnya aspek lingkungan dan sosial, dalam meningkatkan kelayakan kredit.
Secara praktis, perusahaan di ASEAN harus mengintegrasikan ESG ke dalam operasi mereka untuk meningkatkan peringkat kredit, mengurangi biaya pinjaman, dan meningkatkan kepercayaan investor. Badan pemeringkat kredit harus secara transparan memasukkan faktor ESG ke dalam metodologi mereka, dan pembuat kebijakan harus mempromosikan pengungkapan dan kinerja ESG melalui kebijakan dan insentif.
Rekomendasi untuk perusahaan meliputi fokus pada praktik keberlanjutan lingkungan (pengurangan emisi, pengelolaan limbah) dan kinerja sosial (praktik tenaga kerja yang adil, investasi dalam kesejahteraan karyawan, keterlibatan masyarakat). Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengeksplorasi dampak pandemi COVID-19, hubungan non-linier antara tata kelola dan peringkat kredit, perbedaan spesifik negara, dan menggabungkan efek tetap tingkat negara untuk pengendalian yang lebih baik. Secara keseluruhan, penelitian ini menggarisbawahi manfaat keuangan dari praktik ESG yang berkelanjutan bagi perusahaan di pasar negara berkembang.