Dalam menghadapi persaingan bisnis yang ketat, perusahaan didorong untuk berinovasi, baik secara eksploratif (menciptakan hal baru) maupun eksploitatif (mengembangkan yang sudah ada), dan menyeimbangkan keduanya (innovation ambidexterity) untuk meningkatkan performa. Namun, banyak perusahaan kesulitan menyeimbangkan kedua jenis inovasi ini. Penelitian ini berfokus pada kemampuan inovasi eksploratif dan eksploitatif sebagai variabel dependen yang terpisah, dan meneliti bagaimana analitika data dapat memfasilitasi proses inovasi. Di era digital, analitika data berperan penting dalam pengambilan keputusan dan inovasi. Maturitas analitika data, yang mencakup kemampuan mengumpulkan, menganalisis, dan mendapatkan wawasan dari data, sangat berpengaruh terhadap inovasi perusahaan. Penelitian ini mengembangkan model maturitas analitika data yang komprehensif dengan menambahkan subdimensi kemitraan IT-Bisnis, keberagaman sumber data, keterampilan sains data, serta data warehouse dan teknologi BI. Selain itu, pembelajaran organisasi dan kepemimpinan yang berorientasi pada pengetahuan juga penting untuk mendorong maturitas analitika data dan meningkatkan kemampuan inovasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh maturitas analitika data, pembelajaran organisasi, dan kepemimpinan berorientasi pengetahuan terhadap inovasi eksploratif dan eksploitatif, serta memetakan pengaruh dimensi maturitas analitika data pada sektor perusahaan yang berbeda.