Tesis Anggi Riqqa Khalishah (ITB, 2024) meneliti struktur populasi dan risk assessment *Asystasia gangetica*, tumbuhan asing invasif di kawasan urban Bandung. *A. gangetica*, gulma pertanian asal Afrika, kini umum di pemukiman dan memiliki toleransi habitat luas, pertumbuhan cepat, adaptasi tinggi, serta reproduksi aseksual. Penelitian bertujuan mendeskripsikan struktur populasi untuk menentukan prioritas pengelolaan melalui risk assessment, karena kawasan urban berpotensi tinggi terhadap gangguan dan tekanan propagul spesies invasif. Penelitian dilakukan Januari-Februari 2023 dengan 106 plot 1m² untuk menghitung individu dewasa (reproduktif dan non-reproduktif) dan juvenil, serta plot 0,4m² hingga 10cm untuk menghitung biji (seed bank). Koordinat geografis dan kondisi lingkungan dicatat. Risk assessment mengacu pada SA Risk Management Guide 2008 dan pedoman FORIS Indonesia 2016. Kerapatan populasi dianalisis menggunakan PCA (menjelaskan 90% variansi) dan K-means clustering (3 klaster berdasarkan struktur populasi). Eigenvalue tinggi menunjukkan populasi mapan di area terbuka/kurang terkelola, sebaliknya eigenvalue rendah menunjukkan kolonisasi awal di area terkelola. Klaster 1 (3 kecamatan) populasi baru terbentuk dengan sedikit juvenil, Bojongloa Kaler terpisah karena populasi pada substrat ubin/paving sehingga siklus hidup tidak lengkap. Klaster 2 (14 kecamatan) dan 3 (13 kecamatan) populasi relatif lebih mapan namun baru terbentuk dengan juvenil dan reproduktif lebih banyak. Risk assessment meliputi 12 pertanyaan tentang risiko keinvasifan, dampak, dan distribusi potensial, serta 10 pertanyaan tentang fisibilitas pengelolaan, biaya kontrol, distribusi, dan persistensi. Indeks risiko 91,2 (medium) dan indeks fisibilitas pengelolaan 169,7 (diabaikan), sehingga prioritas pengelolaan adalah "kelola situs". Meskipun demikian, *A. gangetica* berpotensi mengancam keanekaragaman hayati dan merugikan pertanian karena toleransi habitat yang luas dan kondisi populasi saat ini, sehingga pengendalian dini diperlukan untuk meminimalkan risiko lebih besar dan biaya kontrol yang tinggi di masa depan. Penelitian ini menggunakan PCA dan K-means clustering untuk menganalisis struktur populasi *A. gangetica* dan melakukan risk assessment di kota Bandung. Hasilnya menunjukkan bahwa *A. gangetica* merupakan ancaman potensial terhadap keanekaragaman hayati dan pertanian, dan pengendalian dini diperlukan untuk meminimalkan risiko.