Studi inventarisasi emisi di Kota dan Kabupaten Bekasi menggunakan model GAINS menunjukkan bahwa aktivitas antropogenik meningkatkan risiko pencemaran udara. Sektor transportasi menjadi penyumbang emisi tertinggi untuk BC, NOx, VOC, dan CO, sementara sektor pembangkit menyumbang emisi tertinggi untuk PM10, PM2.5, SO, dan CO. Sektor agrikultur dan pengelolaan sampah masing-masing berkontribusi besar pada emisi NH3/N2O dan CH4. Distribusi spasial emisi tertinggi terpusat di wilayah dengan pembangkit listrik dan sentra industri. Pemodelan dispersi menunjukkan konsentrasi PM10, PM2.5, SO2, dan NO2 melebihi ambang batas baku mutu udara ambien yang ditetapkan.