Tesis ini mengevaluasi sistem penanganan sampah di Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY) menggunakan metode Life Cycle Assessment (LCA) untuk membandingkan dampak lingkungan dari sistem eksisting dan alternatif. Tiga skenario dianalisis: *open dumping landfill* eksisting di TPA Piyungan, *sanitary landfill* dengan pemulihan energi, dan insinerasi. Ditemukan bahwa sistem *open dumping landfill* saat ini memiliki dampak lingkungan terbesar, terutama pada potensi pemanasan global (akibat emisi CH4 dan lindi) dan eutrofikasi, diperparah oleh instalasi pengolah lindi yang tidak optimal. Sebaliknya, skenario *sanitary landfill* terbukti mengurangi secara signifikan seluruh kategori dampak, sementara skenario insinerasi, terutama dengan penambahan *flue gas cleaning* (FGC) dan pemanfaatan abu, menunjukkan dampak lingkungan terendah secara keseluruhan, menjadikannya opsi penanganan sampah yang paling berkelanjutan.