Simulasi perancangan PLTS terapung di Waduk Karangkates menghasilkan daya nominal 164,7 MWp dengan luas lahan 0,79 km². Hasil simulasi menunjukkan bahwa penggunaan pendingin termosifon, terutama dengan reservoir ketinggian 750 mm, meningkatkan produksi energi listrik tahunan dibandingkan PLTS konvensional. Namun, analisis ekonomi menunjukkan bahwa PLTS konvensional memberikan keuntungan investasi tertinggi karena biaya instalasi pendingin termosifon meningkatkan total biaya investasi dan LCOE (Levelized Cost of Electricity). Analisis kestabilan jaringan menunjukkan bahwa penambahan PLTS terapung Karangkates mempengaruhi tegangan dan frekuensi sistem, namun tetap berada dalam batas normal sesuai standar grid code. Respons pembangkit lain, seperti PLTA Sutami dan PLTGU Grati, serta external grid juga terlihat dalam menanggapi fluktuasi daya keluaran PLTS terapung.