Analisis klasifikasi bahaya *land subsidence* di Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, menggunakan data laju penurunan tanah dari Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan menunjukkan bahwa seluruh wilayah kecamatan terdampak, dengan laju penurunan tanah bervariasi antara 5-8 cm/tahun (bahaya tinggi) hingga lebih dari 8 cm/tahun (bahaya sangat tinggi). Faktor litologi tanah lunak dan penggunaan air tanah menjadi penyebab utama fenomena ini. Analisis kerentanan *land subsidence* berdasarkan kepadatan penduduk, bangunan, jalan, dan zona fungsional menunjukkan bahwa zona fungsional memiliki pengaruh terbesar terhadap kerentanan. Kelurahan Cisaranten Kidul memiliki area terluas yang terdampak bahaya *land subsidence*, sementara kelurahan Rancabolang memiliki area terluas dengan laju penurunan tanah sangat tinggi. Analisis risiko menunjukkan bahwa lebih dari setengah wilayah kecamatan berada pada tingkat risiko tinggi atau sangat tinggi terhadap *land subsidence*, terutama di kelurahan Cisaranten Kidul dan Rancabolang. Risiko ini juga berdampak pada rencana tata ruang kota, terutama pada infrastruktur dan sistem jaringan, dengan sebagian besar infrastruktur yang direncanakan berada pada kelas bahaya tinggi.