Tesis Tony Redzza Saputra (ITB, Maret 2025) menganalisis teknoekonomi PLTS terapung berpendingin termosifon di Bendungan Bilibili, Sulawesi Selatan, sebagai solusi defisit listrik akibat El Nino yang memengaruhi PLTA. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan potensi PLTS terapung di bendungan tersebut, mengatasi keterbatasan lahan, dan meningkatkan efisiensi PV melalui pendingin termosifon yang hemat energi. Tiga konfigurasi PLTS terapung (konvensional, termosifon reservoir sejajar PV, dan termosifon reservoir tinggi 75 cm) dievaluasi menggunakan PVSyst (produksi listrik) dan Digsilent (kestabilan jaringan). Berdasarkan luas genangan yang dapat dimanfaatkan (20%), potensi kapasitas PLTS mencapai 295,5 MWp. Konfigurasi termosifon 75 cm menghasilkan energi 2,7% lebih tinggi dibanding konvensional. Namun, kestabilan jaringan membatasi kapasitas PLTS tanpa BESS di bawah 75 MW. Analisis ekonomi menunjukkan konfigurasi konvensional lebih menguntungkan (NPV US$4.451.566, IRR 13,62%, LCOE US$0,0538/kWh) karena biaya instalasi termosifon yang tinggi. Konfigurasi termosifon akan kompetitif jika biaya instalasinya turun di bawah US$0,019/Wp. Studi ini disetujui oleh pembimbing, Dr. Eng. Yuli Setyo Indartono dan Dr. Ing. Deny Hamdani pada 8 Maret 2025.