Sekar Dwi Anjani mengevaluasi perencanaan tenaga kerja di PT PHE OSES melalui program BKJT (teknisi) dan BPA (ahli). Perusahaan mengalami tantangan perencanaan tenaga kerja akibat tingginya kekosongan posisi operator dan teknisi setelah reorganisasi. PT PHE OSES memerlukan tenaga kerja optimal untuk mencapai target produksi dan rencana strategis jangka panjang. Sebagai strategi SDM, PT PHE OSES menerapkan program BKJT dan BPA untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja dan memastikan ketersediaan tenaga kerja terampil. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan wawancara dengan VP Human Capital, VP Produksi, SM Proyek Produksi, dan peserta program BKJT dan BPA. Data dianalisis untuk mengevaluasi efektivitas perencanaan tenaga kerja, fokus pada peramalan permintaan dan pasokan, pelatihan, dan strategi rekrutmen. Penelitian menyoroti keberhasilan dan tantangan program BKJT dan BPA dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja, mengidentifikasi kesenjangan, dan mengusulkan solusi. Hasilnya menunjukkan bahwa program BKJT dan BPA berkontribusi signifikan, namun perbaikan diperlukan dalam peramalan permintaan, prioritas rekrutmen, dan perencanaan suksesi. Penelitian merekomendasikan peningkatan peramalan permintaan, peningkatan rekrutmen peran spesialis, penguatan program pelatihan, dan penerapan kerangka perencanaan suksesi formal. PT Pertamina Persero, perusahaan migas BUMN, berperan penting dalam ekonomi Indonesia, mencatatkan laba bersih signifikan dan peningkatan pendapatan pada tahun 2022. PT PHE, sebagai subholding hulu, berfokus pada eksplorasi dan produksi migas di dalam dan luar negeri. PT PHE OSES, sebagai anak perusahaan PT PHE, mendukung aspirasi Pertamina menjadi perusahaan energi global terkemuka. Perusahaan memiliki visi dan misi untuk melaksanakan kegiatan eksplorasi dan produksi migas secara aman, berkelanjutan, dan efisien. PT PHE OSES menghadapi masalah kekosongan posisi yang tinggi, terutama operator dan teknisi, akibat penghentian perekrutan selama masa transisi kepemilikan. Hal ini berdampak pada target produksi, keselamatan, dan ekonomi perusahaan. Solusi yang diambil termasuk program BKJT (Bimbingan Keahlian Juru Teknik) untuk karyawan outsourcing dan BPA (Bimbingan Profesi Ahli) untuk lulusan D3. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program BKJT dan BPA dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja PT PHE OSES. Metode penelitian meliputi tinjauan literatur, wawancara dengan manajemen dan karyawan, serta analisis data kualitatif menggunakan NVivo. Kerangka konseptual didasarkan pada proses perencanaan tenaga kerja Armstrong-Taylor, yang disesuaikan dengan konteks perusahaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa program BKJT dan BPA efektif dalam mengisi kekosongan posisi dan mendukung pencapaian target perusahaan. Namun, terdapat beberapa area yang perlu ditingkatkan, termasuk peramalan permintaan yang lebih akurat, prioritas rekrutmen yang lebih strategis, dan pengembangan program pelatihan dan suksesi yang lebih komprehensif. Rekomendasi penelitian meliputi peningkatan strategi perencanaan tenaga kerja yang selaras dengan tujuan jangka panjang perusahaan, perluasan dan prioritas program rekrutmen, program pelatihan dan pengembangan komprehensif, rencana suksesi, dan sistem pemantauan dan evaluasi yang fleksibel. Implementasi rencana ini penting untuk mencapai target strategis jangka panjang perusahaan, khususnya dalam memastikan tenaga kerja yang kompeten dan berkelanjutan yang mendukung efisiensi operasional. Kesimpulannya, program BKJT dan BPA efektif, tetapi perlu ada peningkatan untuk mencapai hasil yang optimal dalam jangka panjang.