Berikut ringkasan isi teks tersebut dalam kurang lebih 50 kalimat:
Bab ini membahas teori dasar tentang longsor, lereng, analisis stabilitas lereng, pengaruh air hujan, persyaratan teknis material timbunan, dan program PLAXIS.
**Longsor:**
* Longsor adalah gerakan massa tanah atau batuan akibat gangguan pada lereng. Air yang meresap menambah bobot tanah dan melicinkan bidang gelincir.
**Lereng:**
* Lereng adalah permukaan bumi dengan sudut kemiringan tertentu, bisa alami atau buatan. Stabilitas lereng penting, dan gangguan stabilitas dapat menyebabkan longsor.
* Ada tiga jenis lereng: alami, buatan pada tanah asli, dan buatan dari tanah yang dipadatkan. Longsoran bergerak pada bidang gelincir (shear surface).
* Jenis keruntuhan lereng meliputi: rotasi (rotational slip), translasi (translasional slip), dan gabungan.
* Cruden dan Varnes mengklasifikasikan keruntuhan lereng menjadi fall, topple, slide (gelincir, termasuk rotational dan translational), spread, dan flow.
**Penyebab Keruntuhan Lereng:**
* Meningkatnya tegangan geser (akibat erosi, aktivitas manusia, penambahan beban, pemindahan material, atau tekanan tanah lateral).
* Menurunnya kuat geser (akibat penyerapan air, kenaikan tekanan air pori, perubahan iklim/fisiokimia).
**Analisis Stabilitas Lereng:**
* Analisis ini didasarkan pada tegangan efektif dan kuat geser tanah, menggunakan teori Mohr-Coulomb.
* Faktor keamanan (FS) dihitung sebagai perbandingan antara kuat geser tanah dan tegangan geser yang terjadi. Nilai FS > 1 stabil, FS = 1 kritis, FS < 1 tidak stabil.
* Analisis stabilitas lereng umumnya didasarkan pada konsep keseimbangan batas plastis (limit plastic equilibrium).
**Pengaruh Air Hujan:**
* Air hujan menambah bobot tanah dan mengurangi kuat geser, terutama saat kondisi jenuh air.
* Hujan deras memicu longsor pada tanah yang mudah menyerap air, sementara hujan normal dalam waktu lama memicu longsor pada tanah kedap air.
* Kondisi jenuh-tak jenuh tanah akibat hujan mempengaruhi stabilitas lereng. Analisis dapat dilakukan dengan metode kuat geser diperluas atau kohesi total.
**Persyaratan Teknis Material Timbunan:**
* Material timbunan (borrow material) harus bebas bahan organik dan diklasifikasikan dengan sistem klasifikasi tanah tertentu.
* Tanah berplastisitas tinggi sebaiknya tidak digunakan kecuali pada bagian dasar timbunan.
* Timbunan harus memenuhi nilai CBR (California Bearing Ratio) tertentu setelah perendaman.
* Kepadatan timbunan harus mencapai persentase tertentu dari kepadatan kering maksimum.
* Kadar air material harus berada dalam rentang optimum untuk pemadatan.
**Program PLAXIS:**
* PLAXIS adalah program elemen hingga untuk analisis deformasi dan stabilitas geoteknik.
* Mampu mensimulasikan konstruksi bertahap dan memodelkan elemen perkuatan.
* Model material digambarkan dalam persamaan matematika yang menggambarkan hubungan tegangan-regangan.
* Pemodelan dapat dilakukan dalam kondisi plane strain atau axisymmetry.
* PLAXIS menggunakan pendekatan model Mohr-Coulomb dengan lima parameter dasar: modulus Young (E), rasio Poisson (v), sudut geser (phi), kohesi (c), dan sudut dilatansi.
Prosedur analisis dengan metode elemen hingga meliputi pembagian model menjadi elemen, penentuan titik simpul, penentuan fungsi perpindahan, pembentukan matriks kekakuan, penerapan persamaan keseimbangan, perhitungan perpindahan dan gaya, dan perhitungan tegangan.