Berikut ringkasan teks tersebut dalam maksimal 50 kalimat:
Indonesia adalah negara agraris dengan kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 13% terhadap PDB pada tahun 2023, dimana 31% dari sektor tersebut berasal dari perkebunan. Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan utama, mendominasi 94% area perkebunan besar di Indonesia dan menyumbang 80,9% produksi CPO serta 16,2% dari inti sawit. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), perusahaan perkebunan yang telah berdiri sejak 1906 dan IPO pada 1996, merupakan salah satu pemain utama di sektor kelapa sawit. Meskipun industri kelapa sawit terus berkembang, harga saham LSIP mengalami fluktuasi dan bahkan penurunan dibandingkan harga IPO dan harga 5 tahun terakhir.
LSIP bergerak di bidang pemuliaan tanaman, penanaman, panen, pengolahan, dan penjualan produk kelapa sawit, karet, benih kelapa sawit, kakao, dan teh. Kelapa sawit menjadi fokus utama sejak tahun 1980-an. Lonsum menjadi bagian dari Grup Indofood setelah diakuisisi oleh Indofood Agri Resources Ltd. pada tahun 2007. Kebun LSIP tersebar di Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi. Perusahaan mengoperasikan 12 pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 2,7 juta ton TBS per tahun serta fasilitas pengolahan karet, kakao, dan teh. Pusat penelitian dan pengembangan, Sumatra Bioscience (Sumbio), berperan penting dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman. LSIP telah memperoleh sertifikasi ISPO untuk produksi CPO berkelanjutan.
Visi LSIP adalah menjadi bisnis agribisnis berkelanjutan berbasis 3C (Cost, Conditions, and Research) yang terkemuka. Misi perusahaan adalah memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan di bidang agribisnis. Nilai-nilai perusahaan meliputi disiplin, integritas, rasa hormat, dan inovasi berkelanjutan.
Harga saham LSIP mengalami penurunan signifikan sejak IPO, dari Rp4.650 menjadi Rp885 per lembar pada Maret 2024. Meskipun ekspor kelapa sawit Indonesia meningkat dan pengeluaran per kapita untuk kelapa sawit juga cenderung naik, harga saham LSIP mengalami fluktuasi. Harga CPO global juga menunjukkan tren peningkatan. Namun, LSIP dan perusahaan kelapa sawit lainnya mengalami penurunan nilai saham.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan LSIP pada tahun 2023 dibandingkan dengan pesaingnya, memproyeksikan kinerja keuangan dan valuasi saham LSIP dalam lima tahun ke depan, dan memberikan rekomendasi investasi berdasarkan proyeksi dan valuasi tersebut. Penelitian ini akan menggunakan data sekunder laporan keuangan perusahaan dari tahun 2018 hingga 2023, analisis fundamental keuangan, dan model discounted cash flow untuk memproyeksikan kinerja keuangan. Penelitian ini terbatas pada kinerja keuangan dan proyeksi kinerja keuangan LSIP.