Motor induksi tiga fasa mengubah energi listrik menjadi energi mekanik melalui induksi elektromagnetik, terdiri dari stator (bagian diam) yang menghasilkan medan magnet berputar dan rotor (bagian berputar) yang menghasilkan torsi. Kecepatan rotor selalu lebih rendah dari medan magnet, yang dikenal sebagai slip, sehingga motor ini disebut juga motor asinkron. Pemodelan motor ini melibatkan tiga lilitan stator dan rotor, dengan persamaan tegangan yang mempertimbangkan resistansi dan induktansi lilitan. Transformasi kerangka acuan, seperti transformasi d-q, digunakan untuk menghilangkan koefisien waktu-varying dalam model. Kendali skalar, baik jerat terbuka maupun tertutup, digunakan untuk mengatur kecepatan motor dengan memvariasikan tegangan dan frekuensi. Algoritma genetik (GA), khususnya real-coded GA (RCGA), digunakan untuk mengoptimalkan parameter PID controller dengan meminimalkan integral square error (ISE) sebagai fungsi objektif.