Teks ini adalah gambaran umum wilayah studi di Provinsi Jawa Barat, dengan poin-poin penting sebagai berikut:
* **Geografis:** Jawa Barat terletak antara 5°59' - 7°50' LS dan 104°48' - 108°48' BT, dengan luas 35.377,75 km². Topografinya bervariasi dari pegunungan curam di selatan, lereng bukit di tengah, hingga dataran rendah di utara.
* **Batas Wilayah:** Jawa Barat berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Banten dan DKI Jakarta di barat, Jawa Tengah di timur, dan Samudera Hindia di selatan.
* **Administratif:** Pada 2016, Jawa Barat terdiri dari 18 kabupaten dan 9 kota.
* **Tata Guna Lahan:** Areal sawah dominan di utara, ladang/kebun di tengah hingga selatan, dan perkebunan di wilayah tengah.
* **Demografi dan Pertanian:** Populasi Jawa Barat pada 2016 mencapai 46,7 juta jiwa. Jumlah petani sekitar 3 juta jiwa (6,7% dari total populasi). Jawa Barat merupakan lumbung pertanian dengan produksi gabah kering giling sebesar 12,1 juta ton/tahun (15,25% kontribusi nasional), jagung 1,5 juta ton/tahun (6,62% kontribusi nasional) dan tanaman tebu sebesar 77.747 ton.
* **Pemilihan Wilayah Studi:** Studi pembakaran limbah pertanian dilakukan di tiga kabupaten: Cianjur (sumber jerami padi), Garut (sumber limbah jagung), dan Garut (sumber limbah tebu). Lokasi ini dipilih berdasarkan survei dan wawancara dengan penyuluh pertanian (PPL) yang menunjukkan bahwa pembakaran limbah pertanian masih umum dilakukan di beberapa wilayah, khususnya di Cianjur dan Indramayu. Alasan pembakaran adalah untuk mempermudah pengolahan lahan dan memberantas hama. Beberapa kabupaten seperti Bekasi dan Depok sudah mulai memanfaatkan jerami sebagai kompos dan pakan ternak.