Berikut adalah ringkasan dari teks tersebut dalam bentuk pointer:
**III. Metodologi Penelitian: Pengembangan Inventarisasi dan Faktor Emisi PM2.5 dan BC dari Pembakaran Limbah Pertanian di Jawa Barat**
* **Garis Besar Penelitian:**
* Terdiri dari dua tahapan utama:
* Pengembangan Faktor Emisi (Tahap I-III, 2015-2017)
* Pengembangan Inventarisasi Emisi PM2.5 dan BC (Tahap IV, 2017)
* **Tahap I-III: Pengembangan Faktor Emisi**
* Tujuan: Memperoleh faktor emisi lokal untuk PM2.5 dan BC dari pembakaran terbuka jerami padi, brangkasan jagung, dan sangrah tebu.
* Metode:
* Eksperimen pembakaran di lapangan
* Simulasi pembakaran terbuka di laboratorium (OBTF - Open Burning Test Facility)
* Pengukuran karakteristik limbah pertanian (kimia dan fisika) melalui analisis proksimat dan ultimat.
* Sampling PM2.5 dan BC menggunakan Minivol sampler (di lapangan dan di OBTF).
* Analisis laboratorium untuk konsentrasi PM2.5 (gravimetri) dan BC (reflektansi cahaya).
* Perhitungan faktor emisi (berat polutan per berat biomassa yang dibakar).
* Analisis perbandingan faktor emisi lapangan dan OBTF (uji statistik).
* **III.1.1 Pengukuran Karakteristik Limbah Pertanian:**
* Analisis proksimat (ASTM D2216-98 1998):
* Kandungan air (Moisture)
* Volatile Organic Compound (VOC)
* Abu (Ash content)
* Fixed Carbon (FC)
* Analisis ultimat (ASTM 3172-3175):
* Penentuan persentase karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
* **III.1.2 Pengambilan Sampel PM2.5 dan BC**
* Penentuan Titik Sampling dan Waktu Sampling
* Sampling Background (meteorologi, konsentrasi pm 2.5, konsentrasi co, dan co2)
* Pengukuran kondisi meteorologi (kecepatan angin, kelembapan, dan temperatur)
* Pengukuran Konsentrasi CO dan CO2 di Udara Ambien
* Prosedur Sampling PM2.5 dan BC dari Pembakaran di Lapangan (dengan alat minivol sampler)
* Sampling pada Simulasi Pembakaran dengan OBTF
* **III.1.3 Analisis Laboratorium:**
* Analisis Konsentrasi PM2.5 (metode gravimetri)
* Analisis Konsentrasi Black Carbon (BC) (metode reflektansi cahaya)
* **III.1.4 Perhitungan Faktor Emisi PM2.5 dan BC**
* Faktor emisi merupakan berat polutan yang diemisikan per satuan berat biomassa yang dibakar.
* **III.1.5 Analisis Perbandingan Faktor Emisi Lapangan dan OBTF**
* Menggunakan analisis statistik komparatif dengan menggunakan program spss.
* **Tahap IV: Pengembangan Inventarisasi Emisi PM2.5 dan BC**
* Metode: Bottom-up, pendekatan Tier 2 (menggunakan data aktivitas dan faktor emisi lokal).
* Tahapan:
* Identifikasi masalah dan studi literatur.
* Pengumpulan data primer (survei, wawancara) dan data sekunder (BPS, Dinas Pertanian, dll.).
* Penentuan beban emisi dan distribusi spasial (GIS).
* Analisis data, interpretasi data.
* Analisis ketidakpastian (uncertainty).
* Perumusan skenario mitigasi emisi.
* **III.2.1 Identifikasi Masalah dan Studi Literatur:**
* Menekankan pada ketidakpastian perhitungan emisi PM2.5 dan BC pada penelitian sebelumnya.
* **III.2.2 Penentuan Parameter dan Wilayah Penelitian:**
* Fokus pada PM2.5 dan BC sebagai parameter utama.
* Wilayah penelitian meliputi kabupaten yang mewakili sumber limbah pertanian utama di Jawa Barat.
* **III.2.3 Persiapan Survei:**
* Menentukan ruang lingkup survei
* Menyusun kuisioner
* Menentukan Jumlah Responden Kuisioner (menggunakan tabel Krejcie)
* **III.2.4 Pengumpulan Data Primer**
* Nilai Faktor Emisi Spesifik
* Pengukuran Data Aktivitas (jumlah produksi (P), data rasio residu jenis tanaman terhadap produktifitasnya (S), rasio residu bahan kering terhadap jumlah tanaman (D), fraksi pembakaran residu jenis tanaman dilapangan (B), dan efisiensi pembakaran (CF).
* **III.2.5 Pengumpulan Data Sekunder**
* Data kependudukan, jumlah produksi tanaman, peta tata guna lahan, data produksi hasil pertanian, serta data luas lahan pertanian.
* **III.2.6 Metode Perhitungan Inventarisasi Emisi:**
* Menggunakan AIR Brown Cloud Emission Inventory Manual (ABCEIM) 2013.
* **III.2.6.1 Metode perhitungan emisi dengan Air Brown Cloud Emission Inventory Manual (ABCEIM)**
* Perhitungan emisi dengan mengalikan data aktivitas dengan nilai faktor emisi spesifik.
* **III.2.6.2 Metode Gridding dengan Sistem Informasi Geografis (SIG)**
* Mengalokasikan emisi PM2.5 dan BC secara spasial di Jawa Barat.
* **III.3 Penetapan Nilai Ketidakpastian:**
* Menggunakan metode IPCC Good Practice Guidance 2001.
* Tier 1: Estimasi ketidakpastian secara statistik dan matematis.
* Tier 2: Estimasi ketidakpastian menggunakan metode analisis Monte Carlo.