Berikut ringkasan teks tersebut dalam maksimal 50 kalimat:
Gula kristal putih (GKP) merupakan kebutuhan pokok di Indonesia, dengan permintaan yang terus meningkat. Kualitas GKP perlu dijaga untuk melindungi konsumen, sehingga pemerintah memberlakukan SNI GKP secara wajib. Proses pemurnian nira, yang menentukan kualitas GKP, melibatkan pemisahan zat bukan gula dari nira tebu mentah melalui proses fosfatasi, sulfitasi, atau karbonatasi. Jenis teknologi pemurnian memengaruhi tingkat absorbsi warna dan kebutuhan energi.
Sistem evaporator bertingkat di pabrik gula memerlukan energi pemanasan yang besar, sehingga optimalisasi energi sangat penting. Pinch analysis dan analisis eksergi dapat digunakan untuk meminimalkan kebutuhan energi. Pinch analysis membantu membangun jaringan penukar panas yang lebih baik, sementara analisis eksergi mengevaluasi dan mengoptimalkan energi pada suatu sistem dengan mempertimbangkan properti termodinamika. Kombinasi keduanya membantu mencapai target energi optimal.
Beberapa penelitian telah menerapkan pinch analysis untuk penghematan energi di pabrik gula, dengan hasil yang memuaskan. Namun, aspek pressure drop seringkali diabaikan, padahal penting untuk diperhatikan karena dapat memengaruhi efisiensi dan desain jaringan penukar panas. Pabrik gula memiliki berbagai fluida dengan viskositas yang berbeda, sehingga analisis pressure drop menjadi krusial.
Penelitian ini bertujuan mencari konfigurasi optimal jaringan penukar panas (HEN) untuk dua teknologi pemurnian nira (sulfitasi dan DRK) dengan mempertimbangkan analisis eksergi, pinch analysis, dan pressure drop. Identifikasi masalah menunjukkan bahwa proses DRK dapat memperbaiki kualitas GKP, tetapi memerlukan investasi dan energi tambahan. Penelitian ini akan mengkaji strategi optimasi energi pada boiling house di pabrik gula dengan kedua teknologi pemurnian tersebut.
Evaluasi terhadap HEN design menunjukkan adanya inefisiensi yang perlu dioptimalkan. Rekomendasi peningkatan efisiensi energi akan dilakukan dengan menggabungkan prinsip pinch analysis dan analisis eksergi. HEN baru akan dievaluasi berdasarkan pressure drop. Pemodelan proses menggunakan Aspen Plus V.11 dan optimasi HEN dengan Aspen Energy Analyzer V.11 akan dilakukan.
Tujuan penelitian ini meliputi evaluasi kinerja boiling house pada proses sulfitasi dan DRK, optimasi energi HEN dengan minimalisasi kehilangan eksergi, simulasi boiling house dengan rekomendasi HEN baru, evaluasi pressure drop, dan analisis ekonomi. Ruang lingkup penelitian meliputi data material and heat balance dari PG Mojo dan PG Gempolkrep, simulasi steady state menggunakan Aspen Plus V.11, optimasi energi HEN di boiling house, dan spesifikasi laju produksi yang tetap memenuhi target desain.