Ringkasan teks tersebut adalah sebagai berikut:
Bab VI berisi temuan penelitian tentang people at risk (PAR) pada malam hari di Kota Bandung dan Cimahi terkait bahaya gempa bumi dan banjir pada tahun 2023 dan proyeksi tahun 2040, kunjungan PAR pada saat bencana di lokasi rawan, kondisi kapasitas penanganan tanggap darurat, dan strategi tanggap darurat.
**Temuan Utama:**
* **Peningkatan PAR:** Diprediksi terjadi peningkatan signifikan jumlah PAR pada malam hari di Bandung dan Cimahi, baik untuk bahaya gempa bumi maupun banjir dari tahun 2023 hingga 2040, akibat urbanisasi dan perubahan fungsi bangunan.
* **Lokasi PAR:** Lokasi dengan tingkat risiko tertinggi (NTL sangat tinggi bahaya gempa tinggi) didominasi oleh bangunan permukiman, apartemen, perkantoran, dan perdagangan jasa.
* **Pola Kunjungan:** Puncak kunjungan PAR di lokasi rawan gempa (seperti mall dan stasiun) terjadi pada malam akhir pekan. Di lokasi rawan banjir, puncak kunjungan juga terjadi pada malam akhir pekan, namun ada lokasi yang pola kunjungannya tidak teratur.
* **Kapasitas Tanggap Darurat:** Bandung memiliki lebih banyak rumah sakit, pos pengungsian, dan gudang logistik dibandingkan Cimahi. Terdapat koordinasi penanganan SAR yang melibatkan Basarnas, TNI, dan Polri.
* **Strategi Tanggap Darurat:** Diidentifikasi strategi untuk mengoptimalkan kemampuan, memaksimalkan kekuatan, meminimalkan kelemahan internal, dan meminimalkan dampak bencana di malam hari.
**Kesimpulan:**
* Big data (cahaya malam dan popular times) bermanfaat untuk mengidentifikasi PAR pada malam hari.
* Kondisi PAR akan meningkat signifikan di masa depan.
* Informasi PAR penting untuk perumusan strategi tanggap darurat.
* Ketersediaan sarana SAR dan logistik penting untuk penanganan tanggap darurat.
**Rekomendasi:**
* Penguatan kondisi tanggap darurat saat bencana malam hari.
* BPBD Jawa Barat dapat menindaklanjuti hasil studi untuk rencana kontingensi.
* Pemerintah kota dapat menggunakan data PAR untuk pengurangan risiko bencana melalui kolaborasi antar rumah sakit.
**Kelemahan Studi:**
* Informasi sumber energi cadangan dan sarana SAR hanya berdasarkan data sekunder.
* Pemodelan prediksi NTL berpotensi mengalami outliers.
**Saran Penelitian Lanjutan:**
* Studi serupa dengan big data untuk mitigasi bencana.
* Studi serupa dengan kombinasi data primer dan sekunder.