Tesis ini berfokus pada peningkatan kapasitas produksi di Divisi Konsentrasi PT Freeport Indonesia, yang menghadapi tantangan akibat transisi dari penambangan terbuka ke bawah tanah dengan bijih yang lebih keras. Penelitian ini menggunakan metodologi Six Sigma DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) untuk mengevaluasi dan meningkatkan throughput pabrik, dengan tujuan mencapai 300 kiloton per hari. Tahap Define menggunakan diagram SIPOC, tahap Measure menggunakan statistik deskriptif dan analisis Pareto, dan tahap Analyze menggunakan diagram Fishbone untuk mengidentifikasi akar penyebab variabilitas proses. Proyek-proyek perbaikan akan dikembangkan untuk mengatasi akar penyebab tersebut, dengan harapan menghasilkan pendapatan finansial tambahan sekitar 8 juta dolar per hari. Selain itu, analisis 5 Whys digunakan untuk menggali lebih dalam akar masalah seperti keterlambatan pasokan dan penyumbatan, dan siklus PDCA (Plan, Do, Check, Act) diimplementasikan untuk menyelesaikan masalah ini. Tesis ini juga membahas sistem pengendalian yang diperlukan untuk memantau dan mempertahankan perbaikan, serta potensi manfaat finansial dari peningkatan kapasitas produksi.