Berikut ringkasan isi teks tersebut dalam maksimal 50 kalimat:
Infrastruktur merupakan penggerak pertumbuhan ekonomi yang memengaruhi produktivitas, biaya produksi, kualitas hidup, dan stabilitas makroekonomi. Pembangunan infrastruktur vital bagi daya saing bangsa, tercermin dalam RPJMN 2020-2024 yang menekankan penguatan infrastruktur. Belanja infrastruktur Indonesia terus meningkat, namun masih terdapat kesenjangan pendanaan yang diharapkan dapat dipenuhi oleh BUMN, BUMD, dan swasta. Sektor transportasi, seperti kereta api (PT KAI) dan jalan tol (PT Waskita Karya), menghadapi tantangan finansial, diperparah oleh pandemi COVID-19. PT Waskita Karya bahkan mengalami masalah keuangan serius akibat utang besar, mendorong divestasi ruas tol.
Menarik investor di tengah kondisi ini tidak mudah, karena investor menilai kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan mencerminkan manajemen perusahaan yang baik dan dapat diukur melalui rasio keuangan. Analisis laporan keuangan penting untuk memprediksi kelangsungan hidup perusahaan dan mengantisipasi potensi kebangkrutan. Analisis rasio keuangan membantu memahami operasi bisnis, mengukur pemanfaatan aset, margin keuntungan, dan efisiensi likuiditas. Kinerja perusahaan dilihat dari laporan keuangan, dengan laba sebagai indikator utama. Penilaian kinerja infrastruktur melibatkan aspek aset, pendapatan, profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan aktivitas.
Pandemi COVID-19 menekan perekonomian global dan Indonesia, berdampak pada penurunan pendapatan perusahaan. Manajemen perusahaan harus merencanakan strategi untuk mencapai target laba. Kegagalan mencapai target dapat berujung pada financial distress, kondisi keuangan tidak sehat yang mendahului kebangkrutan. Model prediksi kebangkrutan berfungsi sebagai sistem peringatan dini untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kondisi sebelum krisis. Prediksi financial distress penting bagi semua perusahaan, baik sehat maupun tidak, sebagai antisipasi dan dasar pengambilan keputusan strategis.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan terhadap kondisi financial distress pada perusahaan infrastruktur transportasi di Indonesia. Rumusan masalahnya adalah apakah terdapat pengaruh rasio keuangan terhadap financial distress dan bagaimana hubungan pengaruh rasio keuangan dalam memprediksi financial distress. Tujuannya adalah mengetahui pengaruh rasio keuangan dalam memprediksi financial distress dan mengetahui hubungan pengaruhnya. Penelitian ini berfokus pada perusahaan BUMN dan swasta di sektor infrastruktur transportasi selama periode 2016-2020, menggunakan rasio keuangan (current ratio, debt ratio, return on assets) dan model Grover.
Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi kepada investor, kreditur, lembaga penjamin, dan pemerintah untuk pengambilan keputusan investasi dan strategis. Bagi instansi terkait, penelitian ini diharapkan menjadi early warning terhadap kinerja perusahaan dan financial distress. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan pengalaman dalam kajian topik terkait. Sistematika penulisan mencakup pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, analisis data, pembahasan, dan kesimpulan.