Teks tersebut membahas analisis geofisika untuk mengidentifikasi potensi hidrokarbon di Lapangan Gemah, Blok Jabung, Cekungan Sumatera Selatan, dengan fokus pada Formasi Lower Talang Akar (LTAF), Baturaja (BRF), dan Gumai (GUF). Data yang digunakan meliputi data sumur (terutama log), data seismik pre-stack yang telah di-reconditioning, dan data drill stem test (DST).
**Ketersediaan Data & Persiapan:**
* Studi ini memanfaatkan 66 data sumur, namun hanya sejumlah kecil sumur memiliki data log lengkap untuk setiap formasi target.
* Untuk LTAF, 5 sumur digunakan sebagai sumur kunci (key wells) karena memiliki data kecepatan S-wave (Vs) asli.
* Data seismik yang digunakan telah ditingkatkan kualitasnya melalui reconditioning.
* Well-to-seismic tie dilakukan untuk menghubungkan data sumur dengan data seismik. Korelasi awal ditingkatkan dengan wavelet ghybrid5, dan hasil yang lebih baik diperoleh setelah menerapkan enhancement pada data seismik.
**Analisis LTAF:**
* Fluid Replacement Modeling (FRM) pada sumur kunci (G09, G10, G11, G20, G35) menunjukkan respon AVO kelas III (gas) dan kelas IV (G20).
* AVO modeling berdasarkan data sumur mengkonfirmasi hasil FRM, dengan crossplot Vp/Vs dan Poisson's ratio menunjukkan keberadaan gas sand (G09, G11), gas dan oil sand (G10), serta brine sands (G20, G35). Perbedaan respon AVO antara G20 dan G35 dipengaruhi oleh kandungan gas yang lebih dominan pada G35.
* Pemodelan AVO pada data sumur (gas case, oil case, water case) menunjukkan respon AVO kelas IV (gas dan oil) dan kelas I (air).
* AVO modeling dari data seismik menunjukkan hasil yang serupa dengan data sumur, meskipun respon kelas III hanya terlihat hingga sudut tertentu.
* Seismic enhancement (reconvolution dan spectral balancing) diterapkan pada data seismik post-stack untuk meningkatkan resolusi.
* Analisis seismic amplitude dan complex attribute (sweetness, envelope, instantaneous frequency, average negative attribute) digunakan untuk mengidentifikasi indikator hidrokarbon langsung (DHI).
* Analisis persebaran anomali AVO membedakan zona gas sand (AVO kelas III), oil sand (AVO kelas II), dan water zone (AVO kelas I).
* Analisis AVO crossplot antara intercept dan gradient mengkonfirmasi sebaran AVO kelas III pada zona target.
**Analisis Formasi BRF:**
* FRM dilakukan pada sumur kunci G61, menunjukkan respon AVO kelas I (bagian atas) dan kelas II (bagian bawah).
* AVO modeling data sumur menunjukkan kelas AVO berbeda, kelas I bagian atas dan kelas II bagian bawah.
* Crossplot Vp/Vs dan Poisson's ratio mendukung interpretasi oil sand (atas) dan gas sand (bawah).
* AVO modeling data seismik berbeda, kelas AVO I bagian atas dan kelas AVO III bagian bawah.
* Analisis atribut amplitudo dan kompleks mendukung keberadaan DHI bright spot pada area utara dan selatan lapangan.
* Analisis anomali AVO menunjukkan zona anomali AVO kelas III di utara dan selatan lapangan.
* Analisis crossplot AVO intercept dan gradient mengonfirmasi sebaran AVO sesuai klasifikasi.
**Analisis Formasi GUF:**
* FRM dilakukan pada 4 sumur kunci(G01, G03, G04, G46), respon AVO yang didominasi kelas III (Oil Sands).
* AVO modeling data sumur menunjukkan dominasi AVO kelas IIIip.
* Analisis Vp/Vs dan Poisson's ratio mendukung interpretasi brine sands (G01, G04, G46) dan oil sands (G03).
* AVO modeling seismik menunjukkan respon AVO kelas III.
* Analisis atribut amplitudo dan kompleks mendukung keberadaan DHI bright spot, anomali bright spot area utara lapangan.
**Kesimpulan Umum:**
Penelitian ini berhasil mengidentifikasi potensi hidrokarbon di Lapangan Gemah dengan menggunakan integrasi data sumur dan seismik. Analisis AVO dan atribut seismik, terutama setelah seismic enhancement, membantu membedakan zona gas sand, oil sand, dan water zone. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk perencanaan pengembangan lapangan yang lebih efektif.