Teks tersebut membahas struktur komunitas lamun dan stok karbon di Pulau Semujur.
**Struktur Komunitas Lamun:**
* **Kekayaan Spesies:** Ditemukan 8 spesies lamun, dengan lokasi A memiliki 7 spesies dan lokasi B & C masing-masing 6 spesies. Pulau Semujur memiliki keanekaragaman spesies yang cukup tinggi dibandingkan beberapa lokasi lain di Indonesia.
* **Faktor yang Mempengaruhi:** Kondisi sedimen (tekstur dan komposisi), kondisi abiotik (suhu, pH, salinitas, turbiditas), dan gangguan antropogenik mempengaruhi struktur komunitas lamun di setiap lokasi.
* **Kerapatan Lamun:** Kerapatan spesies bervariasi antar lokasi, dipengaruhi oleh kondisi sedimen, kecerahan air, intensitas cahaya, kedalaman air, kecepatan arus, dan aktivitas manusia. *Halodule uninervis* memiliki kerapatan tertinggi di lokasi A dan C, sedangkan *Thalassia hemprichii* di lokasi B.
* **Frekuensi Spesies:** Frekuensi spesies lamun tertinggi juga berbeda antar lokasi, *Enhalus acoroides* di lokasi A, dan *Thalassia hemprichii* di lokasi B dan C.
* **Tutupan Lamun:** Total persentase tutupan lamun terbesar secara berurutan pada lokasi A, C, dan B. Berdasarkan kategori tutupan lamun, lokasi A memiliki tutupan lamun padat, lokasi B jarang, dan lokasi C sedang.
* **Indeks Nilai Penting (INP):** Spesies dengan INP tertinggi berbeda-beda di setiap lokasi, yang menunjukkan dominasi spesies tertentu.
* **Keanekaragaman, Kemerataan, dan Dominansi:** Lokasi A memiliki keanekaragaman tertinggi, lokasi C memiliki kemerataan tertinggi, dan lokasi B memiliki dominansi tertinggi.
* **Kesamaan:** Komunitas lamun di lokasi A dan B memiliki kesamaan tinggi, dan A dan C memiliki kesamaan sangat tinggi.
**Stok Karbon:**
* **Kompartemen:** Stok karbon diukur dalam tiga kompartemen: biomassa bagian atas (AGB), biomassa bagian bawah (BGB), dan sedimen.
* **Biomassa Lamun:** Berat kering tertinggi dimiliki oleh *Enhalus acoroides*, dan terendah oleh *Halophila ovalis*. Rata-rata biomassa bagian bawah (BGB) lebih besar dari biomassa bagian atas (AGB). Kandungan karbon organik (Corg) antar spesies relatif sama. Stok karbon biomassa lamun tertinggi di lokasi A.
* **Sedimen:** Lokasi C memiliki nilai *dry bulk density* (DBD) tertinggi, sedangkan lokasi B memiliki kandungan karbon organik sedimen tertinggi. Stok karbon sedimen tertinggi terdapat di lokasi C. Kedalaman sedimen mempengaruhi simpanan karbon, dengan simpanan karbon terbesar pada kedalaman 50-100 cm.
* **Total Stok Karbon:** Lokasi C memiliki total stok karbon tertinggi.
* **Perbandingan dengan Data Lain:** Stok karbon di Pulau Semujur lebih rendah dibandingkan data global dan regional, kemungkinan karena faktor morfologi spesies lamun, tidak adanya ekosistem mangrove di sekitar, jauh dari pulau utama, dan proses sedimentasi.
**Korelasi Struktur Komunitas dan Stok Karbon:**
* Terdapat korelasi sedang antara kerapatan dan tutupan lamun dengan stok karbon. Semakin tinggi kerapatan, tutupan, dan ukuran morfologi lamun, semakin tinggi stok karbon.