Analisis bawah permukaan di daerah Rangkasbitung menggunakan data seismik dan gaya berat mengungkapkan perkembangan batugamping Oligo-Miosen dan konfigurasi struktur geologi. Interpretasi seismik dari 126 lintasan 2D dan 2 sumur menunjukkan adanya lima horizon utama yang dipetakan, yaitu Top Basement, Top Bayah Ekuivalen, Top Cijengkol, Top Saraweh, dan Top Bojongmanik, serta pola sesar geser yang dominan membentuk flower structure dan tinggian-rendahan. Peta struktur kedalaman dan isopach menunjukkan perubahan orientasi sesar dan pergeseran depocenter dari waktu ke waktu, menandakan aktivitas tektonik yang dinamis. Batugamping Formasi Saraweh memperlihatkan morfologi terumbu yang tersebar di sepanjang daerah tinggian purba. Analisis gaya berat mengidentifikasi tiga pola kelurusan struktur utama di Jawa Barat, yaitu pola Sunda (Utara-Selatan), Meratus (Barat Daya-Timur Laut), dan Sumatera (Barat Laut-Tenggara), yang mencerminkan tahapan tektonik yang berbeda. Integrasi data seismik dan gaya berat memungkinkan pemisahan antara Cekungan Bogor dan Cekungan Rangkas, yang sebelumnya dianggap sebagai satu cekungan.