Studi geokimia airtanah dilakukan di Desa Kebonturi, Kecamatan Arjawinangun, Cirebon, Jawa Barat, untuk memahami kondisi dan kualitas airtanah seiring dengan meningkatnya kebutuhan air akibat pengembangan kampus ITB Cirebon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan, arah aliran airtanah, serta karakteristik dan kualitas airtanah di daerah tersebut. Metode penelitian meliputi pengamatan sumur, pengukuran muka air tanah (MAT), dan pengambilan sampel airtanah untuk analisis pH, TDS, daya hantar listrik, salinitas, warna, bau, rasa, dan suhu. Sebanyak 36 sampel airtanah (21 sumur bor, 13 sumur gali, 2 air panas) dan 8 penampang geolistrik dianalisis. Hasil penampang geolistrik menunjukkan lapisan bawah permukaan didominasi pasir bercampur lempung dengan kemampuan menyimpan air terbatas. Arah aliran airtanah diperkirakan ke timur. Analisis diagram Piper menghasilkan lima fasies airtanah: non-dominan bikarbonat, natrium sulfat, non-dominan sulfat, natrium klorida, dan campuran. Diagram Kloosterman mengidentifikasi lima tipe hidrokimia: semi-karbonat, sulfat, tipe VA, intrusi, dan zona campuran. Air tanah di area penelitian dinilai tidak layak minum langsung tanpa pengolahan. Mata air panas yang berjarak 6.4 km diperkirakan tidak memengaruhi sistem air tanah di lokasi penelitian. Penelitian ini merekomendasikan tiga lokasi pengeboran airtanah. Kata kunci: Kebonturi, Geologi, Geolistrik, Geokimia, Air Tanah.