Berikut adalah ringkasan tesis Gusti Gilang Ramadhan tentang hubungan sikap pengambilan risiko terhadap kesejahteraan individu di Indonesia, yang diringkas menjadi maksimal 50 kalimat:
Tesis ini meneliti pengaruh sikap pengambilan risiko terhadap kesejahteraan individu di Indonesia, mengingat masih adanya tantangan dalam kesehatan, pendidikan, dan kemiskinan. Penelitian ini berangkat dari konsep pemberdayaan manusia dalam pembangunan endogen, yang menekankan pentingnya individu yang berani mengambil risiko untuk meningkatkan kesejahteraan. Data yang digunakan berasal dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) gelombang kelima, melibatkan 22.333 individu berusia 15 tahun ke atas.
Variabel dependen yang diukur meliputi standar hidup material (konsumsi total, perbandingan konsumsi makanan dan non-makanan), pendidikan (kesesuaian tingkat pendidikan dengan usia), dan kesehatan (riwayat diagnosis penyakit kronis, kecenderungan depresi). Analisis dilakukan menggunakan regresi probit, IV-probit, dan E-probit untuk mengatasi masalah endogenitas.
Hasil penelitian menunjukkan adanya korelasi signifikan antara sikap pengambilan risiko dan kesejahteraan individu pada dimensi standar hidup material, pendidikan, dan kesehatan. Faktor-faktor seperti jenis kelamin (laki-laki), tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan lokasi di daerah perkotaan meningkatkan kecenderungan individu untuk mengambil risiko. Individu juga menunjukkan respons yang berbeda terhadap potensi keuntungan dan kerugian.
Berdasarkan temuan ini, tesis merekomendasikan intervensi kebijakan untuk membangun budaya risiko yang sehat dan mendorong manajemen risiko individu sebagai katalisator peningkatan kesejahteraan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menganalisis data survei.
Selain itu, penelitian ini juga membahas mengenai kondisi kesejahteraan di Indonesia, dimana masih ada masalah dalam akses layanan kesehatan, pendidikan yang layak, dan angka kemiskinan yang cukup tinggi. Sikap pengambilan risiko dilihat sebagai faktor psikologis dan perilaku ekonomi yang penting dalam kehidupan dan pilihan individu.
Penelitian ini menyoroti pentingnya sikap pengambilan risiko dalam mendorong partisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi, sosial, dan politik. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa individu dengan sikap pengambilan risiko yang lebih tinggi cenderung memiliki tingkat kesejahteraan yang lebih baik dalam hal standar hidup, pendidikan, dan kesehatan.
Penelitian ini juga menemukan bahwa laki-laki, individu dengan pendidikan lebih tinggi, dan mereka yang tinggal di daerah perkotaan cenderung lebih berani dalam mengambil risiko. Perbedaan respons terhadap potensi keuntungan dan kerugian juga menjadi temuan penting dalam penelitian ini.
Sebagai rekomendasi, penelitian ini menyarankan adanya kebijakan yang mendorong pembangunan budaya risiko dan implementasi manajemen risiko individu. Tesis ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan kebijakan yang lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan individu di Indonesia.