Berikut adalah ringkasan teks tersebut dalam maksimal 50 kalimat:
Penelitian ini bertujuan untuk menilai kualitas air di anak sungai Citarum melalui identifikasi hubungan antara struktur komunitas makrozoobentos dengan karakteristik fisika-kimia air dan sedimen. Studi dilakukan di empat titik sampling: satu di hulu (perkebunan dan pemukiman) dan tiga di daerah industri tekstil Majalaya. Pengambilan data primer meliputi lokasi studi, parameter kualitas air (fisika, kimia) dan sedimen, serta sampling makrozoobentos. Lokasi sampling dipilih berdasarkan data hidrologi BBWS Citarum dan laporan Satgas Citarum. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Mei-September 2021, saat musim kemarau, dan hanya saat cuaca cerah.
Parameter kualitas air diukur secara in-situ (suhu, kecepatan arus, kedalaman, kecerahan, pH, DO, kekeruhan, elevasi) dan ex-situ (TSS, TDS, BOD, COD, total fosfat, amonia, NO3-N, NO2-N, sulfida, fenol, minyak dan lemak). Pengukuran ex-situ dilakukan dengan mengambil sampel air komposit dan dianalisis di laboratorium sesuai standar APHA. Sampel sedimen diambil secara komposit untuk analisis partikel (pasir, lumpur, lempung), tekstur, total nitrogen, total fosfat, dan pH sedimen di laboratorium kimia tanah.
Sampling makrozoobentos dilakukan menggunakan surber net, dua kali sebulan selama Mei-September 2021. Sampel diambil tiga kali secara transek acak di setiap stasiun, diawetkan dengan formaldehida, dan diidentifikasi hingga tingkat genus di laboratorium menggunakan mikroskop binokuler dan literatur yang relevan.
Analisis data meliputi perhitungan Indeks Polusi Nemerow untuk kualitas air, dengan baku mutu air sungai kelas dua sesuai PP No. 22 Tahun 2021. Distribusi dan diversitas makrozoobentos dianalisis dengan menghitung kerapatan, persentase, frekuensi, indeks nilai penting (INP), persentase EPT, persentase cacing, indeks Shannon-Wiener (H'), indeks dominasi Simpson (C), dan evenness index (E).
Analisis statistika menggunakan korelasi Pearson untuk melihat hubungan antara kelimpahan dan diversitas makrozoobentos dengan parameter fisika-kimia air dan sedimen. Principal Component Analysis (PCA) digunakan untuk menentukan karakteristik habitat dari bentos dan menyederhanakan data kompleks ke bentuk grafis. PCA dilakukan dengan software R, dan hasilnya ditampilkan dalam grafik biplot untuk melihat pola variabel dan parameter utama yang mempengaruhi struktur komunitas dan kelimpahan bentos.