Berikut ringkasan teks tentang Mamografi:
**II.1 Mamografi:**
* Mamografi adalah pemeriksaan radiografi khusus untuk mendeteksi kelainan payudara, terutama kanker, dengan menggunakan sinar-X energi rendah dan film resolusi tinggi.
* Tujuannya adalah deteksi dini kanker melalui identifikasi lesi atau kalsifikasi di area dengan perbedaan densitas rendah.
* Ada dua tipe: skrining (tanpa gejala) dan diagnostik (dengan gejala seperti benjolan). Mamografi diagnostik membantu menentukan ukuran, lokasi abnormalitas, dan kondisi jaringan sekitar.
* Selama pemeriksaan, payudara dikompresi untuk meningkatkan kualitas citra dengan meratakan jaringan, mengurangi radiasi hambur, menurunkan dosis radiasi, dan mencegah motion blur.
* Pencitraan dilakukan dalam dua view: craniocaudal (CC) dan medio lateral oblique (MLO).
* Deodoran, bedak, atau lotion dapat menimbulkan artefak, sehingga pasien disarankan untuk tidak menggunakannya sebelum pemeriksaan.
* Mamografi memiliki angka negatif palsu sekitar 8-10%, disebabkan oleh parenkim payudara padat, teknik yang kurang baik, kesalahan interpretasi, lesi samar, dan pertumbuhan lambat.
**II.1.1 Tabung Mammografi:**
* Tabung sinar-X mammografi didesain khusus untuk payudara, membutuhkan resolusi geometri tinggi dan ukuran fokus kecil.
* Jaringan payudara sangat sensitif terhadap radiasi, terutama pada wanita muda.
* Katoda dan anoda didesain khusus untuk distribusi fluks elektron yang tepat.
* Persyaratan pencitraan payudara membutuhkan desain tabung sinar-X khusus, biasanya menggunakan anoda molibdenum dan filter molibdenum, menghasilkan sinar-X 15-20 keV.
**II.1.2 Filter Mammografi:**
* Filter logam digunakan untuk menghilangkan energi sinar-X rendah sebelum mencapai pasien.
* Filter molibdenum (30-35 μm) digunakan dengan tabung anoda molibdenum untuk memberikan redaman sinar-X selektif, menghasilkan spektrum yang diperkaya dengan sinar-X 17-20 keV.
* Untuk payudara tebal dan padat, filter dengan nomor atom lebih tinggi seperti rhodium dapat digunakan untuk meningkatkan energi rata-rata berkas.
* Kombinasi target dan filter yang berbeda (Mo/Rh, Rh/Rh, atau tungsten dengan filtrasi Ag/Rh) dapat digunakan untuk mengoptimalkan kinerja pencitraan dan mengurangi dosis radiasi, terutama pada mamografi digital.
* Mamografi digital memungkinkan penyesuaian gradien tampilan gambar, sehingga dapat menggunakan berkas energi yang lebih tinggi untuk meningkatkan SNR dan mengurangi dosis.
**II.2 Kualitas Citra:**
* Kualitas citra diukur melalui resolusi spasial, noise (derau), dan signal-to-noise ratio (SNR).
* Parameter kualitas citra meliputi FWHM, CTF, MTF, NPS, SNR, CNR, dan koefisien atenuasi linear.
* SNR menggambarkan perbedaan antara sinyal yang diukur dan noise. Semakin tinggi SNR, semakin baik kualitas citra.
**II.2.1 Kontras:**
* Kontras adalah perbedaan kejelasan antar objek.
* Sensitivitas kontras adalah kontras fisik terendah yang menghasilkan kontras gambar yang dibutuhkan untuk diamati.
* Resolusi kontras adalah ciri umum dari proses penggambaran citra medik.
* Sumber kontras fisik pada citra medik sinar-X adalah perbedaan densitas objek dan perbedaan nomor atom unsur (Z).
* Unsur barium dan yodium ditambahkan untuk meningkatkan kontras pada kondisi yang membutuhkan perbedaan densitas.
**II.2.2 Noise (Derau):**
* Noise adalah gambar atau piksel yang mengganggu kualitas citra.
* Sumber utama noise pada radiografi sinar-X adalah foton energi yang bergerak atau keluar secara acak.
* Noise dapat dikurangi dengan konsentrasi foton besar atau dosis radiasi tinggi.
**II.2.3 Blurring (Kekaburan):**
* Blurring mengurangi kemampuan untuk menampakkan struktur detil dari kontras fisik objek.
* Pengaruh blurring adalah penurunan visibilitas detail, ketajaman, dan resolusi spasial.
* Resolusi diukur dalam lp/mm, dengan nilai yang tinggi menandakan kenampakan detail anatomi yang akurat.
* Mamografi memiliki nilai blurring paling rendah (mendekati 0.12 mm) dan mampu menampilkan citra kalsifikasi dengan detil antara 0.1-0.2 mm.
**II.2.4 Profile:**
* Parameter eksposure (kVp dan mAs) dan ketebalan fantom memengaruhi banyaknya sinar-X yang mencapai detektor.
* Nilai piksel minimum (putih) dan maksimum (hitam) menghasilkan citra yang kaya akan detail anatomi.
* Perbedaan nilai piksel disebut sebagai kontras.
* Profile menunjukkan distribusi gray value berdasarkan posisi, yang berhubungan langsung dengan karakteristik atenuasi sinar-X.