Enzim adalah katalis biologis yang mempercepat reaksi kimia dalam makhluk hidup dengan efisiensi dan spesifisitas tinggi, umumnya berupa protein. Penamaan enzim mengikuti sistem IUPAC berdasarkan jenis reaksi yang dikatalisis. Enzim diklasifikasikan menjadi enam kategori utama berdasarkan jenis reaksi yang dikatalisisnya, seperti oksidoreduktase, transferase, hidrolase, liase, isomerase, dan ligase. Reaksi enzimatik melibatkan pengikatan substrat, konversi menjadi produk, dan pelepasan produk, dengan enzim menggunakan berbagai strategi katalisis seperti katalisis asam-basa, kovalen, ion logam, aproksimasi, dan kofaktor. Aktivitas enzim diukur berdasarkan laju reaksi yang dikatalisis, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti konsentrasi substrat dan enzim, pH, suhu, kofaktor, dan inhibitor. Kinetika enzim mengikuti persamaan Michaelis-Menten, yang menghubungkan laju reaksi dengan konsentrasi substrat dan konstanta kinetika, dengan kurva Lineweaver-Burk digunakan untuk linearisasi. Enzim banyak digunakan dalam analisis untuk mengukur enzim, substrat, aktivator, dan inhibitor, seringkali melalui metode spektrofotometri dan reaksi berpasangan. Pankreatin, sumber enzim pencernaan, digunakan dalam terapi penggantian enzim dan analisis, dengan kualitasnya diukur berdasarkan aktivitas amilase, lipase, dan protease. Salah satu komponen pankreatin, protease, memecah protein dan aktivitasnya dapat diukur dengan berbagai substrat, termasuk kasein. C-fikosianin (CPC), protein pengikat pigmen dari alga, digunakan dalam berbagai bidang dan diisolasi melalui pemecahan sel, ekstraksi, dan pemurnian, serta dikarakterisasi dengan spektrofotometri UV-Vis, spektrofluorometri, elektroforesis, dan kromatografi filtrasi gel. Pengembangan dan validasi metode analisis enzim penting untuk memastikan keandalan dan kesesuaian metode, dengan parameter validasi seperti akurasi, presisi, spesifisitas, batas deteksi, batas kuantisasi, linieritas, dan rentang.