Plana, sebuah perusahaan konsultan manajemen proyek rekayasa multinasional, menghadapi tantangan signifikan akibat protokol jaga jarak selama pandemi COVID-19. Perusahaan yang mengkhususkan diri dalam layanan EPCM (Engineering, Procurement, Construction Management) dan bergantung pada koordinasi tatap muka, terpaksa beralih ke sistem kerja online, yang menyebabkan peningkatan kegagalan desain dan keluhan pelanggan. Hal ini berdampak buruk pada reputasi perusahaan dan berpotensi mengancam kelangsungan bisnisnya karena berkurangnya advokasi klien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akar penyebab keluhan pelanggan, mengidentifikasi area proses yang bermasalah, dan merekomendasikan perbaikan pada sistem pelaksanaan proyek desain rekayasa serta jenis organisasi proyek yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut dan mengurangi risiko kegagalan desain di masa depan, dengan fokus pada operasi bisnis Plana Indonesia.