Bab IV membahas pengolahan data geologi dari tiga sumur (terutama sumur D) dan data seismik untuk memahami stratigrafi dan struktur di area penelitian. Deskripsi litologi didasarkan pada keratan bor. Stratigrafi sumur D menunjukkan Formasi Makats (serpih dengan fragmen rijang, batugamping, batusabak, inklusi glaukonit; diendapkan di laut dalam) dan Formasi Mamberamo (turbidit mendangkal ke atas menjadi sistem delta; batulempung dengan sisipan gambut di bagian atas, serpih dengan sisipan batupasir di bagian bawah; diendapkan tidak selaras di atas Formasi Makats). Korelasi sumur dilakukan dengan arah timur laut-barat daya dan menunjukkan penebalan Formasi Mamberamo akibat kontrol struktur. Data mikrofosil dari sumur A menunjukkan umur Pliosen Akhir hingga Resen dan lingkungan laut dangkal hingga batial.
Pengikatan sumur dengan seismik dilakukan menggunakan log sonik, densitas, dan checkshot untuk menghasilkan seismogram sintetik yang dikalibrasi. Interpretasi horizon dan struktur dilakukan pada penampang seismik 2D menggunakan Petrel 2017, mengikuti batas sikuen berdasarkan terminasi reflektor dan tektonostratigrafi.
Interpretasi seismik menghasilkan tiga megasikuen: Megasikuen 1 (ekuivalen pra-Pliosen, erosional truncation), Megasikuen 2 (ekuivalen Pliosen, onlap, fasies seismik lemah dan carbonate mound), dan Megasikuen 3 (ekuivalen Pleistosen, downlap).
Peta struktur waktu dibuat untuk mengetahui penyebaran megasikuen, pola cekungan, dan geometri struktur. Peta isokron dibuat untuk mengetahui pola penebalan Megasikuen 1 dan 2. Secara keseluruhan, analisis data sumur dan seismik digunakan untuk membangun model stratigrafi dan struktur daerah penelitian.