Tesis ini membahas tentang upaya mengurangi *unplanned shutdown* pada fasilitas permukaan di industri hulu minyak dan gas, khususnya di Pertamina. Tujuan utama adalah mengidentifikasi penyebab *unplanned shutdown*, menemukan solusi alternatif, dan menetapkan prioritas solusi untuk mencapai *zero unplanned shutdown*. Ruang lingkup penelitian terbatas pada pemeliharaan fasilitas permukaan, menggunakan pendekatan kuantitatif (ERP, data turbomachinery) dan kualitatif (literatur perilaku organisasi, *statistical quality control (SQC)*, *knowledge management*, *design thinking*, *analytic hierarchy process (AHP)*). Analisis mendalam diperlukan karena kerusakan tidak selalu terkait usia, dan beberapa gejala kegagalan sulit diukur langsung. *Statistical quality control (SQC)* dapat membantu memantau indikasi kegagalan tersembunyi. Metode Kotter digunakan untuk merencanakan implementasi solusi alternatif. Studi kasus dilakukan pada PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dan PT Pertamina EP (PEP), membandingkan praktik pemeliharaan fasilitas permukaan. *Computerized Maintenance Management System (CMMS)* digunakan sebagai *tool* untuk *maintenance system* dan perlu dioptimasi. Masalah utama adalah *Human factors*, *Management error*, *Maintenance and operation error*, *Operation mode changing*, *Design issue* dan *Failure undetected*. Analisis menggunakan pendekatan *Six Sigma*, dengan *predictive analysis* dan *knowledge management* sebagai kunci untuk mencapai tujuan tersebut.