Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variabel seperti konsentrasi D2EHPA, waktu ekstraksi, suhu, dan rasio volume organik terhadap aqueous (O/A) terhadap persen ekstraksi Skandium (Sc) dari larutan hasil pelindian red mud menggunakan campuran TBP dan D2EHPA. Sampel red mud yang berasal dari PT. ICA di Kalimantan Barat dipreparasi melalui serangkaian proses seperti pengeringan, peremukan, penggerusan, dan pengayakan. Percobaan pelindian dilakukan menggunakan HCl dan EDTA, kemudian diikuti oleh serangkaian percobaan ekstraksi pelarut dengan variasi variabel yang disebutkan di atas, menggunakan metode faktorial dan Taguchi. Kondisi optimum percobaan ditentukan berdasarkan rasio S/N "larger the better" dan analisis varians (ANOVA) digunakan untuk menentukan signifikansi dan kontribusi variabel terhadap persen ekstraksi Sc dan faktor pemisahan Sc. Hasil karakterisasi sampel red mud menunjukkan kandungan mineral dominan seperti gibbsite, goethite, hematite, kaolinite, dan kuarsa, serta komposisi kimia yang dianalisis menggunakan XRF. Hasil percobaan ekstraksi pelarut dianalisis untuk menentukan persen ekstraksi, koefisien distribusi, dan faktor pemisahan Sc terhadap logam pengotor seperti Fe, Al, dan Ti. Analisis Taguchi menghasilkan kondisi optimum ekstraksi pada konsentrasi D2EHPA 0,20M, pH 1, dan waktu ekstraksi 3 menit. Signifikansi pengaruh dan kontribusi variabel ditentukan melalui perhitungan ANOVA, menunjukkan bahwa pH dan konsentrasi D2EHPA memiliki pengaruh signifikan terhadap ekstraksi Sc.