Setiap ton bijih bauksit yang diolah menjadi alumina menghasilkan limbah padat berupa red mud dalam jumlah yang hampir sama, yang mengandung senyawa-senyawa tidak larut. Produksi global red mud mencapai lebih dari 150 juta ton per tahun, dengan akumulasi di fasilitas penimbunan mencapai miliaran ton. Di Indonesia, industri pemurnian bauksit juga menghasilkan red mud dalam jumlah besar. Red mud berpotensi sebagai sumber logam berharga seperti skandium, yang banyak digunakan dalam aplikasi strategis. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas ekstraksi skandium dari red mud menggunakan pelindian langsung dengan asam klorida dan penambahan EDTA, serta menentukan kondisi optimum dan pengaruh variabel pelindian terhadap ekstraksi skandium dan besi. Penelitian ini meliputi studi literatur, preparasi sampel red mud, analisis komposisi kimia dan mineralogi, percobaan pelindian dengan variasi parameter, analisis larutan hasil pelindian, dan penentuan kondisi optimum menggunakan metode Taguchi dan ANOVA.