Berikut ringkasan teks tersebut dalam maksimal 50 kalimat:
Giovanni Kunto Risrian, mahasiswa Program Studi Teknologi Pasca Panen ITB, menyusun tugas akhir mengenai produksi kayu lapis sengon (Falcataria moluccana) dengan dua pendekatan berbeda. Pertama, prarancangan produksi menggunakan perekat urea formaldehida (UF) dengan penambahan filler kulit kayu surian (Toona sinensis). Kedua, analisis karakteristik kayu lapis sengon menggunakan perekat phenol formaldehyde (PF) dengan filler kulit kayu surian. Tugas akhir ini merupakan syarat kelulusan Sarjana Teknologi Pasca Panen.
Penelitian ini di bawah bimbingan Ihak Sumardi, Eka Mulya Alamsyah, dan Sutrisno. Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh penambahan filler kulit kayu surian pada perekat PF terhadap karakteristik kayu lapis sengon. Variasi filler meliputi ukuran 100 dan 120 mesh dengan kadar berbeda, dibandingkan dengan kontrol yang menggunakan tepung industri.
Parameter yang diuji meliputi karakteristik perekat (viskositas, kadar padatan, pH), sifat fisis kayu lapis (kadar air, kerapatan), sifat mekanis (tensile strength, bending strength), delaminasi, dan emisi formaldehida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan filler kulit kayu surian berpengaruh signifikan terhadap kerapatan dan kadar air kayu lapis sengon. Penambahan filler 100 mesh pada kadar 12 menghasilkan emisi formaldehida terendah, menurunkan emisi sebesar 55% dan meningkatkan kelas emisi formaldehida dari F ke F.
Kesimpulan penelitian adalah penggunaan filler kulit kayu surian sebagai pengganti tepung industri menjanjikan karena dapat menekan biaya dan menurunkan emisi formaldehida. Penelitian ini hanya dipergunakan di area kampus ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian.