Berikut ringkasan isi teks tersebut dalam maksimal 50 kalimat:
Penelitian ini menganalisis pengaruh injeksi CO2 dan LPG pada Enhanced Oil Recovery (EOR) dengan memvariasikan sifat fluida reservoir menggunakan model simulasi reservoir komposisi dan simulasi PVT. Tujuannya adalah untuk mencari nilai Minimum Miscibility Pressure (MMP) di laboratorium dan lapangan. Empat kasus fluida reservoir (inisial, B, C, D) dimodelkan dengan perubahan tekanan kritis (Pc) dan temperatur kritis (Tc) untuk menghasilkan MMP yang berbeda.
Analisis menunjukkan bahwa nilai Recovery Factor (RF) meningkat seiring dengan laju injeksi, pore volume injection (PVI), dan penambahan LPG pada injeksi CO2. Fluida 4 pada kasus D memberikan RF tertinggi yaitu 65,92. Persentase perbedaan RF pada laju injeksi 1 mmscfd dan injeksi 100% CO2 adalah 41,64 kali dari RF pada laju injeksi 10 mmscfd dan injeksi 100% LPG.
Nilai MMP juga dipengaruhi oleh Bottomhole Injection Pressure (BHIP) dimana semakin besar tekanan injeksi dasar sumur semakin besar juga nilai recovery factor (RF). Pada kasus inisial, nilai RF terbesar yaitu 84,79. Persentase perbedaan RF pada injeksi 100% CO2 adalah 4,30 kali dari RF pada injeksi 100% LPG.
Analisis nilai MMP kasus inisial menunjukkan bahwa penginjeksian 100% CO2 menghasilkan MMP 2097,87 psi, sedangkan 100% LPG menghasilkan 1587,88 psi. Fluida penginjeksi 75% CO2 dan 25% LPG menghasilkan MMP 1868,75 psi.
Kasus B dan D, dengan Tc dan Pc lebih tinggi dari fluida inisial, menghasilkan nilai MMP lebih besar. Sebaliknya, kasus C dengan Tc dan Pc lebih rendah menghasilkan nilai MMP lebih kecil. Perbandingan menunjukkan bahwa nilai MMP dipengaruhi oleh sifat fluida, Tc, dan Pc.
Injeksi 100% CO2 memiliki nilai MMP lebih tinggi, sementara penambahan LPG menurunkan MMP. Injeksi 75% CO2 dan 25% LPG menurunkan MMP sebesar 2-21.
Nilai MMP pada kondisi lapangan (heterogen) berbeda dengan kondisi laboratorium (homogen). Kondisi heterogenitas lapangan dan homogenitas laboratorium menyebabkan perbedaan nilai MMP.
Nomogram dibuat untuk mempermudah penentuan MMP lapangan berdasarkan persentase injeksi CO2 dan LPG. Cara memakai nomogram adalah menentukan persentase komposisi gas injeksi CO2 dan LPG pada kolom paling kanan, lalu menarik garis lurus ke kolom nilai MMP skala laboratorium paling kiri. Kekurangan nomogram adalah perlunya mengetahui sifat PVT fluida reservoir dan perlu adanya penambahan data lapangan dan aplikasi langsung di lapangan.
Nilai MMP pada simulasi reservoir dan simulasi slimtube bervariasi, mengindikasikan perbedaan kondisi ideal laboratorium dan kondisi riil lapangan. Perbedaan persentase mmp antar kasus ini dapat menjadi acuan dalam merencanakan injeksi gas pada lapangan yang memiliki karakteristik serupa.