Skripsi Puji Hatmoko (2015) dari Sekolah Farmasi ITB meneliti isolasi flavonoid dari daun ketapang (Terminalia catappa L.). Penelitian ini dilatarbelakangi pemanfaatan daun ketapang sebagai obat tradisional di Indonesia, khususnya sebagai diaforetikum, dan adanya senyawa fenol serta flavonoid kuersetin yang telah teridentifikasi sebelumnya. Tujuan penelitian adalah mengisolasi, mengkarakterisasi, dan mengidentifikasi senyawa flavonoid selain kuersetin dari daun ketapang.
Metode penelitian meliputi ekstraksi simplisia daun ketapang menggunakan metanol secara refluks, diikuti pemisahan klorofil dengan penambahan air panas dan filtrasi. Ekstrak kemudian difraksinasi menggunakan n-heksana dan etil asetat. Fraksi etil asetat selanjutnya disubfraksinasi dengan kromatografi radial menggunakan gradien elusi n-heksana, etil asetat, dan metanol. Subfraksi yang mengandung flavonoid dimurnikan dengan KLT preparatif dan diuji kemurniannya menggunakan KLT dengan berbagai fase gerak dan KLT dua dimensi. Isolat yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan spektrofotometri UV-Vis, kromatografi kertas dua dimensi, dan penambahan pereaksi geser.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa simplisia daun ketapang mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, steroid, dan triterpenoid. Isolat yang berhasil diisolasi dari fraksi etil asetat merupakan senyawa flavonoid dengan nilai Rf 0,23 (n-butanol:asam asetat:air 4:1:5) dan 0,21 (asam asetat 15%) pada kromatografi kertas. Spektrum UV menunjukkan serapan maksimum pada 271 nm (pita II) dan 328 nm (pita I), dengan pergeseran 70 nm pada pita I setelah penambahan NaOH. Berdasarkan data tersebut, isolat diduga merupakan senyawa flavonomonoglikosida dengan gugus OH pada posisi C-4. Kesimpulan dari penelitian ini adalah berhasil diisolasinya senyawa flavonoid dari daun ketapang dan identifikasi awal sebagai flavonomonoglikosida.