Tesis sarjana ini membahas tentang desain implementasi *bright water* (BW) yang optimal pada struktur T di Lapangan S untuk meningkatkan perolehan minyak (EOR). Di tengah lapangan minyak yang menua dan sulitnya menemukan lapangan baru, EOR menjadi perhatian penting. BW, sebagai generasi baru polimer, dikembangkan untuk meningkatkan efisiensi penyapuan dan mengontrol produksi air dengan mengalihkan aliran ke zona permeabilitas rendah, serta lebih tahan terhadap berbagai kondisi reservoir (salinitas, suhu).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi injeksi BW di lapangan nyata Indonesia, khususnya di reservoir batupasir struktur T Lapangan S. Lapangan S memiliki masalah serupa dengan lapangan yang telah menerapkan BW, sehingga diharapkan implementasinya berhasil.
Metodologi penelitian meliputi implementasi teori BW yang sudah ada ke dalam model reservoir *black oil* menggunakan simulator TNavigator. Uji sensitivitas dan analisis tren dilakukan untuk mengoptimalkan parameter injeksi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa injeksi BW memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan injeksi air dan polimer konvensional, dengan peningkatan perolehan minyak hingga 18,84% dan penurunan produksi air sebesar 7,1%. Ini menunjukkan efektivitas BW dalam mengontrol produksi air dengan memblokir zona permeabilitas tinggi.
Tesis ini juga membandingkan injeksi polimer konvensional dengan BW. Injeksi polimer konvensional hanya memberikan peningkatan kecil pada faktor perolehan (recovery factor) dan perbedaan kecil dalam produksi minyak. Injeksi BW, di sisi lain, memberikan dampak signifikan pada produksi, dengan peningkatan faktor perolehan sebesar 18,48%.
Uji sensitivitas dilakukan untuk mengoptimalkan parameter operasional injeksi BW. Parameter yang diuji termasuk durasi injeksi, konsentrasi BW, dan laju injeksi. Durasi injeksi optimum adalah empat tahun. Konsentrasi optimum BW adalah 0,6 lbstb. Laju injeksi optimum adalah 2500 stb/hari.
Implementasi desain parameter injeksi optimal yang diusulkan menghasilkan peningkatan faktor perolehan menjadi 76,26% dari nilai dasar 57,42%, memberikan peningkatan faktor perolehan 18,84%. Selain itu, produksi air berkurang dari 5,09 MMSTB menjadi 2,73 MMSTB, memberikan penurunan produksi air 46,38%.
Kesimpulannya, injeksi BW menghasilkan keuntungan produksi yang lebih baik daripada injeksi polimer di Lapangan S. Parameter injeksi optimal untuk injeksi BW di struktur T di Lapangan S adalah konsentrasi BW 0,6 lbstb, disuntikkan dengan laju 2500 stb/hari selama durasi total empat tahun.
Rekomendasi dari penelitian ini adalah untuk menganalisis lebih lanjut studi dan aplikasi injeksi BW skala lapangan dalam hal pemahaman perilakunya dalam berbagai kondisi reservoir untuk meningkatkan produksi. Juga disarankan untuk mengkaji lebih lanjut tentang penempatan *slug*, jenis partikel BW polimer yang tepat dengan mempertimbangkan laju aktivasi dan dampaknya pada operasi BW.