Bab II ini membahas tinjauan pustaka terkait elektroforesis, amilase, konnyaku gel, elektroda karbon, dan konsep pembelajaran. Berikut ringkasannya:
1. **Elektroforesis:** Teknik bioanalisis untuk memisahkan makromolekul berdasarkan muatan, berat molekul, dan struktur dalam medan listrik. Laju perpindahan molekul dipengaruhi medan listrik dan koefisien gesekan. Tiap molekul memiliki mobilitas khas dalam medan listrik.
2. **Native Elektroforesis:** Elektroforesis tanpa denaturasi protein. Dibagi menjadi:
* **Dengan pewarna biru:** Menggunakan pewarna seperti Coomassie Blue untuk memberikan muatan negatif pada protein, namun tidak semua protein terikat.
* **Tanpa pewarna:** Memisahkan protein pada kondisi asam, digunakan untuk menguji interaksi protein.
* **Persiapan analisis kuantitatif:** Dikombinasikan dengan teknik lain (size exclusion chromatography, ICPMS, NMR) untuk menentukan struktur bioaktif protein.
3. **Perbedaan Native dan SDS Elektroforesis:** Pada native elektroforesis, pewarna terikat di permukaan protein dengan jumlah bervariasi, dan protein tidak terdenaturasi sehingga penentuan berat molekul dengan satu konsentrasi gel kurang tepat.
4. **Amilase:** Enzim yang memecah pati dan glikogen. Penting dalam bioteknologi dan diperoleh dari tanaman, hewan, dan mikroorganisme. Alfa-amilase banyak digunakan dalam industri makanan, minuman, dan tekstil.
5. **Macam-macam Amilase:**
* **Alfa-amilase:** Endoenzim yang memotong ikatan 1,4 amilosa dan amilopektin, menghasilkan dekstrin, glukosa, dan maltosa.
* **Beta-amilase:** Memutus ikatan 1,4 glikosida, menghasilkan unit-unit maltosa.
* **Glukoamilase:** Menghidrolisis ikatan glikosida 1,4 dan 1,6, menghasilkan beta glukosa.
6. **Konnyaku Gel:** Agar-agar dari tanaman suweg yang bersifat polisakarida (glukomanosa). Lebih transparan dan kenyal dibandingkan agarosa. Rantai polisakarida membentuk pilinan yang berinteraksi, membentuk gel padat. Cocok untuk analisis protein secara native karena tidak ada penambahan denaturan. Suhu selama elektroforesis harus dikontrol agar tidak mempengaruhi aktivitas enzim.
7. **Elektroda Karbon:** Karbon berlimpah di alam dengan bentuk intan, grafit, dan fullerene. Grafit konduktor karena elektron pada orbital 2p bebas bergerak. Karbon black dibuat dari dekomposisi termal gas asetilen.
8. **Konsep Pembelajaran:** Proses pengelolaan lingkungan agar siswa berpartisipasi dalam tingkah laku tertentu. Guru berperan memberi stimulus, bimbingan, dan fasilitas belajar. Pembelajaran dirancang untuk membantu siswa mempelajari kemampuan dan nilai baru.
9. **Pembelajaran Sains Kimia:** Belajar kimia harus menyentuh dunia atom, simbol, dan nyata. Proses belajar harus melalui pengalaman langsung.
10. **Pembelajaran Berbasis Laboratorium:** Mengajak siswa memahami konsep dengan melakukan eksperimen sendiri. Meningkatkan keterampilan manipulasi, investigasi, berpikir kritis, pemahaman alami terhadap sains, dan sikap positif terhadap sains.