Penelitian mengenai pengolahan limbah greywater menggunakan *horizontal subsurface flow constructed wetland* (HSSF CW) dengan tanaman *Iris martinicensis* dan *Pontederia cordata* menghasilkan beberapa kesimpulan penting:
1. Teknologi HSSF CW berpotensi untuk pemanfaatan kembali air limbah, memenuhi standar air bersih kelas IV (PP No. 82 Tahun 2001) untuk COD, total solid, total nitrogen, dan total fosfat.
2. Reaktor dengan *Pontederia cordata* umumnya lebih efektif menyisihkan pencemar dibandingkan *Iris martinicensis*, kecuali untuk total fosfat.
3. Penyisihan COD dan nitrogen total optimum pada *Iris martinicensis* terjadi pada *Hydraulic Retention Time* (HRT) 1 hari.
4. Efisiensi penyisihan tertinggi pada *Iris martinicensis* untuk COD pada HRT 3 hari, total fosfat pada HRT 1 hari, dan total nitrogen pada HRT 3 hari.
5. Efisiensi penyisihan tertinggi pada *Pontederia cordata* untuk COD dan total nitrogen pada HRT 5 hari, dan total fosfat pada HRT 1 hari.
6. *Pontederia cordata* menunjukkan pertumbuhan lebih baik dibandingkan *Iris martinicensis*.
7. *Iris martinicensis* berpotensi untuk mengolah limbah menggunakan HSSF CW karena efektif menyisihkan pencemar, mampu bertahan di lingkungan basah, mudah diakses, dan memiliki nilai estetika.
Saran untuk penelitian selanjutnya:
1. Gunakan variasi yang lebih beragam (beban pengolahan, jenis limbah) untuk menguji kemampuan *Iris martinicensis* lebih lanjut.
2. Bandingkan reaktor yang ditanami *Iris martinicensis* dengan reaktor tanpa tanaman untuk mengisolasi pengaruh tanaman terhadap penyisihan pencemar.
3. Ukur kandungan nitrogen dan fosfor dalam tanaman dan media untuk mengkuantifikasi penyerapan nutrisi dan adsorpsi fosfat.
4. Untuk penerapan HSSF CW skala rumah tangga, tambahkan *pre-treatment* seperti saringan atau *grease trap* jika limbah mengandung banyak minyak.