Hasil Ringkasan
43 BAB 3 STABILITAS PIPA DI DASAR LAUT III.1 Umum Stabilitas pipa pada saat berada di dasar laut selama masa operasi sangat diperlukan. Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas ini diantaranya berat terendam pipa (submerged weight), gaya-gaya hidrodinamika dan juga resistensi maupun daya dukung tanah pada dasar laut. Hal-hal tersebut perlu dipertimbangkan ketika kita akan mendesain pipa bawah laut. Pada beberapa kasus tertentu, untuk mendapatkan stabilitas perlu digunakan struktur penunjang lainnya. Misalnya pada lokasi dimana arus sangat besar, pipa dapat dijangkar. Untuk daerah-daerah berbahaya dari aktifitas di atasnya, pipa perlu dikubur. Parit (trenching method) berguna untuk mengurangi gaya-gaya hidrodinamika yang bekerja pada pipa. Ketika pipa melewati pipa lainnya (crossing), biasanya pipa yang berada di bawah dilapis dengan matras, hal ini bertujuan agar pipa tidak saling bertabrakan. Rock berm juga diperlukan pada saat pipa melewati topografi seabed yang tidak mendukung. Selain cara-cara di atas, untuk menstabilkan pipa yang berada di atas seabed adalah dengan menambah tebal lapisan pemberat (beton). Gambar 3.1 Matras untuk stabilitas pipa Gambar 3.2 Trenching dan burial pipeline Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB : Hanya dipergunakan di area kampus ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 44 III.2 Kondisi Desain III.2.1 Kondisi Awal Sebelum melakukan desain stabilitas pipa di dasar laut, beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya : x kondisi lingkungan, x kondisi geoteknik dari seabed, x kondisi topografi dari seabed (misalnya kemiringan, batuan, patahan samudra dll), x bathimetri /kedalaman perairan, x data pipa (misalnya diameter, wall thickness, lapisan beton), x lokasi dari pipeline (riser conection, crossing, dll). III.2.2 Periode Ulang Beban lingkungan yang digunakan untuk mendisain struktur ini berupa kecepatan partikel air dari gelombang dan arus. Desain yang digunakan untuk kondisi operasi dapat dikategorikan menjadi dua. 1. Gaya gelombang dominan x gelombang periode ulang 100 tahunan, x arus periode ulang 10 tahunan. 2. Gaya akibat arus dominan x gelombang periode ulang 10 tahunan, x arus periode ulang 100 tahunan. III.2.3 Kondisi Lingkungan Gelombang dan arus merupakan penyebab gaya yang diterima struktur pipa. Untuk suatu perairan yang luas tentu saja data gelombang baik arah, tinggi gelombang dan periode gelombang berbeda-beda. Demikian juga dengan data arus.