Hasil Ringkasan
27 BAB 3 DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta 3.1.1 Kopi Indonesia Indonesia adalah negara penghasil kopi ketiga di dunia setelah Brazil dan Kolombia. Produksi kopi Indonesia pada tahun 1998 tercatat sebesar 39 ribu ton atau masih di bawah Brazil dan Kolombia yang berturut-turut memproduksi 146 ribu ton dan 63 ribu ton biji kopi. Ekspor kopi Indonesia berkontribusi terhadap devisa negara sebanyak US$ 605, merupakan pangsa kedua terbesar komoditi perkebunan setelah karet alam. Komoditi kopi jelas sangat prospektif sebagai satu motor pembangunan agribisnis dan agroindustri Indonesia. Sejarah awal masuknya kopi ke Indonesia pertama kali dibawa oleh gubernur Belanda di Malabar. India mengirim bibit kopi Yemen atau kopi Arabica kepada Gubernur Belanda Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1696. Bibit pertama yang dikirim gagal tumbuh dikarnakan banjir di Batavia. Pengiriman kedua dari benih kopi ke Batavia dilakukan pada tahun 1696. Tumbuhan tersebut tumbuh, Dan pada tahun 1711, exsport pertama dikirim dari Java ke Eropa oleh Perdagangan Timur India yang dikenal sebagai VOC (Verininging Oogst-Indies Company), yang dibentuk pada tahun 1602. Dalam 10 tahun, Ekspor meningkat menajdi 60 ton per tahun. Indonesia merupakan tempat pertama diluar Arab dan Etiopia, di mana kopi secara luas ditanami. VOC memonopoli perdagangan kopi pada tahun 1725 sampai 1780. Kopi dikirimkan ke Eropa dari pelabuhan Batavia. Telah ada pelabuhan pada muara sungai Ciliwung semenjak 397 SM, ketika Raja Purnawarman mendirikan kota tersebut yang ia sebut Sunda Kelapa. Sekarang,di dalam daerah Kota di Jakarta, seseorang dapat menemukan gema- gema dari warisan yang mengarungi laut yang membangun kota tersebut. Sail memandu kapal- kapal tetap mengisi muatan di dalam pelabuhan yang tua. musium Bahari menduduki suatu gudang pendahulu dari VOC, digunakan untuk menyimpan rempah-rempah dan kopi. Menara Syahbandar (atau Lookout Tower) dibuat pada tahun 1839 untuk menggantikan tiang bendera yang berada di kantor kepala syahbandar, di mana kapal kapal VOC mengisi muatan-muatan mereka. Pada tahun 1700, kopi yang dikirim dari Batavia dijual seharga 3 Gulden per kilogram di 28 Amsterdam. Karena pendapatan tahunan di Holland pada 1700s adalah antara 200 sampai 400 Gulden, yang merupakan sama dengan beberapa ratus dolar per kilogram sekarang ini.