Hasil Ringkasan
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kemasan Sejarah awal kemasan dimulai dari kebutuhan manusia untuk memiliki barang, dimana suatu jenis barang tertentu hanya dihasilkan oleh daerah-daerah tertentu saja. Manusia berpergian ke seluruh dunia, maka timbulah permintaan akan barang yang hanya tersedia di tempat tertentu. Kemudian terjadilah perdagangan dengan pertukaran barang-barang di masa awal peradaban dan sejak 8000 SM material- material alami seperti anyaman rumput, kain, kulit pohon, daun, kerang, dan kerajianan tanah liat digunakan sebagai tempat untuk menyimpan barang. Sejalan dengan perkembangan budaya dan kebiasaan manusia yang mulai menetap di suatu tempat, pertukaran barang menjadi cikal bakal budaya dalam mengemas barang. Kelahiran kemasan modern diawali pada tahun 1810 ketika dua penemu, Auguste de Heine dan Peter Durand, mematenkan hasil temuannya yang sekarang kita sebut dengan kaleng. Selama abad ke-19 dan abad ke-20 perkembangan kemasan semakin pesat dengan munculnya berbagai jenis material baru dan penemuan dalam dunia cetak (Ariev,2007). Perkembangan desain kemasan tumbuh bersama fenomena revolusi industri. Akibat pengaruh revolusi industri semakin banyak pula produk-produk yang diproduksi secara massal. Seiring dengan perkembangan teknologi kemasan kini terbuat dari material-material sintetis yang lebih kuat dan tahan lama seperti plastik, kaca, besi, dsb. Kemasan modern juga memiliki fungsi yang lebih kompleks, selain sebagai pelindung produk yang ada di dalamnya kemasan saat ini juga harus bisa mengkomunikasikan isi produk dan citra dari produk tersebut. 2.1.1 Pengertian Kemasan Kata kemasan berasal dari kata dasar kemas yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988:414) memiliki arti sebagai berikut: 7 ke·mas a 1 teratur (terbungkus) rapi; 2 bersih; rapi; beres; kuat ke·mas·an n 1 hasil mengemas; 2 bungkus pelindung barang dagangan (niaga) Sedangkan oleh Klimchuk dan Krasovec (2006:34) pengertian kemasan adalah: Packaging refers to the act of wrapping or covering an item or group of items. Artinya, kemasan mengacu kepada suatu kegiatan membungkus atau menutupi sebuah barang atau sekelompok barang. Dari pengertian diatas bisa disimpulkan bahwa kemasan adalah material-material yang digunakan untuk membungkus sebuah atau beberapa barang dengan tujuan untuk melindungi barang tersebut. 2.1.2 Fungsi Kemasan Menurut Wiryawan (2007 : 19) kemasan memiliki 6 fungsi yaitu fungsi proteksi, fungsi pengelompokan – penempatan – penyimpanan, fungsi keamanan, fungsi informasi, fungsi praktis dan fungsi marketing. 1) Fungsi proteksi : Kemasan harus mampu memberikan perlindungan fisik terhadap isi produk. Perlindungan fisik tersebut mencakup ketahanan kemasan terhadap benturan, tekanan, temperatur, dll. Perlu diperhatikan juga apakah materi yang hendak dikemas tahan terhadap oksigen, air, debu, dsb. 2) Fungsi pengelompokan – penempatan – penyimpanan : Kemasan yang ideal sebaiknya harus menjawab bagaimana sebuah materi dikelompokan atau ditempatkan. Harus diperhitungkan pula bagaimana kemasan tersebut ketika ditumpuk atau dibawa dalam jumlah banyak. Apakah efisien dan memungkinkan ditumpuk dalam jumlah besar atau tidak.