Hasil Ringkasan
16 BAB II TERAPI SENI UNTUK ANAK-ANAK KORBAN BENCANA ALAM 2.1 Perkembangan Psikologis Anak pada Tahap Akhir Periode Anak (Late Childhood-Preadolescence) 2.1.1 Definisi dan Periode Perkembangan Anak Periodisasi perkembangan manusia yang sering kita dengar dimulai dari bayi hingga lanjut usia. Tidak semua manusia mencapai satu periode perkembangan pada usia yang sama dan masing-masing periode memiliki masalah yang harus dipecahkan agar manusia dapat melangkah ke periode berikutnya tanpa kesulitan ataupun keterbelakangan. Walaupun perkembangan manusia tidak dapat digeneralisasikan, Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya Developmental Psychology memperkirakan periodisasi perkembangan manusia sebagai berikut: Prenatal period Masa dalam kandungan Infancy Setelah dilahirkan hingga akhir minggu ke-2 Babyhood Akhir minggu ke-2 hingga akhir tahun ke-2 Early Childhood 2-6 tahun Late Childhood 6-10 atau 12 tahun Puberty/Preadolescence 10 atau 12-13 atau14 tahun Adolescence 13 atau 14-18 tahun Early adulthood 18-40 tahun Middle Age 40-60 tahun Old age/Senescence 60-meninggal dunia Tabel 2.1 Periodisasi perkembangan manusia (Sumber: Hurlock, 1981: 14) Berdasarkan tabel di atas, anak merupakan salah satu periode perkembangan yang dimulai saat manusia berusia 2 hingga 14 tahun. Konsepsi mengenai periode perkembangan ini berubah dari masa ke masa. Pada abad pertengahan, anak-anak dipandang sebagai manusia-manusia kecil yang jahat (evil beings) dan harus disucikan jiwanya. Pemikiran itu kemudian berubah pada abad ke-17, Edward Locke mengungkapkan teori tabula rasa yang menyebutkan bahwa anak-anak seperti kertas kosong yang siap diisi. Pada abad-18, Jean-Jacques Rousseau mengatakan bahwa anak-anak pada dasarnya baik dan membutuhkan ruang dengan sedikit campur Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB : Hanya dipergunakan di area kampus ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 17 tangan orang tua untuk berkembang. Konsepsi kontemporer tentang periode ini menyatakan bahwa masa anak-anak merupakan masa yang istimewa dan unik di mana kita membangun fondasi kemanusiaan. “We now value childhood as a special time of growth and change, and we invest great resources in caring for and educating our children.” (Santrock, 2007: 15) Banyak ahli psikologi yang bermunculan pada masa modern membangun teori tentang perkembangan anak. Arnold Gesell dan G. Stanley Hall melihat perkembangan anak lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor biologis dan terjadi secara alamiah, hampir mirip dengan teori evolusi Charles Darwin. Kemudian muncul Sigmund Freud dengan teori psikoanalisisnya yang lebih melihat aspek ambang-sadar (subconscious) anak-anak, teori yang dilahirkan oleh Freud melihat perkembangan psikoseksual dan dampaknya terhadap perkembangan kepribadiannya. James Mark Baldwin, berbeda dengan Freud, lebih tertarik melihat perkembangan pemikiran sadar (conscious thoughts) anak yang pada akhirnya mempengaruhi Jean Piaget, ahli psikologi yang menjadi ‘raksasa’ psikologi perkembangan, yang melihat bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kemampuan kognitifnya. Pada kenyataannya, tidak hanya perkembangan kemampuan kognitif saja yang berpengaruh pada perkembangan anak secara umum, perkembangan biologis dan sosioemosional mereka pun memegang peran penting. Ketiga proses perkembangan ini saling berinteraksi seiring dengan perkembangan sang anak dan menjadikan setiap tahap dari periode ini berkarakter dan istimewa. 2.1.2 Perkembangan Anak pada Tahap Akhir Periode Anak (Late Childhood- Preadolescence) Menurut periodisasi Hurlock, tahap akhir periode anak adalah di usia 6-14 tahun atau dengan kata lain usia sekolah (SD hingga SMP). Secara motorik, anak-anak pada usia ini menunjukkan beberapa perubahan dari periode sebelumnya seperti kemampuan mereka menggunakan alat-alat tertentu. Mereka juga mengalami peningkatan stamina dan energi seolah tubuh mereka tidak dapat berhenti bergerak. Bermain atau sekadar Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB : Hanya dipergunakan di area kampus ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 18 mengerjakan sesuatu mereka lakukan semata-mata karena mereka butuh bergerak.