Hasil Ringkasan
47 BAB V PENUTUP V.1 Saran Sidang Pada kegiatan perancangan awal, buku Kisah Galigo ditujukan untuk orang dewasa muda, namun demikian buku ini lebih tepat bila ditujukan kepada anak-anak. Hal ini terjadi karena visualisasi yang ditampilkan lebih menekankan pada segi visual, sementara orang dewasa akan lebih tertarik pada pemaparan verbal dan pemaparan yang lebih serius. Gaya gambar pada buku Kisah Galigo yang informatif juga lebih tepat bila ditujukan bagi anak-anak. Bila ditujukan bagi orang dewasa, buku Kisah Galigo semestinya lebih menekankan pada bobot tulisan dan bukan pada gambar. Oleh karena itu terjadi perubahan target pasar dari orang dewasa muda menjadi anak-anak usia 8-12 tahun. Muatan cerita yang dikhawatirkan terlalu berat bagi anak-anak, dapat disiasati dengan adanya pesan moral pada teks, tidak semata-mata penjelasan deskriptif. Hal lain yang juga perlu dipertimbangkan dengan adanya perubahan target dari orang dewasa ke anak-anak adalah layout halaman. Layout perlu dibuat lebih bebas dan tidak monoton. Perubahan ini diperlukan untuk menambah irama buku dan menghindari kejenuhan, membuat buku terasa lebih hidup dan lebih bebas. Selain itu, perancangan halaman buku, dalam hal ini meliputi komposisi dan pengaturan teks dan gambar, yang lebih bebas juga akan dapat menangkap sisi misteri dan tradisional dari I La Galigo, yang kurang nampak pada buku Kisah Galigo akibat layout yang terlalu rapi dan terkesan kebarat-baratan. Cover buku Kisah Galigo menggunakan gambar yang sama dengan salah satu gambar pada halaman dalam. Hal ini sebaiknya tidak dilakukan karena cover adalah jendela untuk membuat orang tertarik pada sebuah buku. Cover perlu dibuat secara khusus. 48 Penggayaan visualisasi karakter membuat gambar terasa kaku, hal ini terjadi karena penggambaran siku dan lutut yang sangat jelas, membuat badan karakter terasa seolah patah-patah. Dagu yang meruncing membuat pergerakan wajah karakter menjadi sulit, karena untuk menunjukkan dagu yang runcing, karater sulit untuk digambarkan dari tampak depan. Kisah Galigo hanya menceritakan sebagian kecil dari naskah I La Galigo, karenanya informasi mengenai hal itu perlu dituliskan pada buku untuk menghindari kesalahpahaman pada pembaca. Dari sisi kelanjutan buku, buku Kisah Galigo sangat mungkin dibuat lanjutannya, karena dari kisah I La Galigo masih banyak tokoh-tokoh lain yang dapat diangkat kisah hidupnya. V.2 Penutup Buku visual Kisah Galigo ini masih memerlukan beberapa penyesuaian dan perbaikan dari segi susunan layout dan komposisi content, sesuai dengan perubahan target yang terjadi. Selanjutnya untuk jangka panjang, buku ini dapat dibuat seri-seri selanjutnya yang menceritakan tokoh-tokoh lain dari kisah I La Galigo. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada para dosen yang telah memberi banyak masukan dan saran selama proses pembuatan buku ini dan juga selama sidang Tugas Akhir.